Kamis, 09 Februari 2017

MAKALAH NUTRISI DAN BAHAN PAKAN TERNAK “Protein”

Makalah…!!!

NUTRISI DAN BAHAN PAKAN TERNAK
“Protein” 
Oleh:
Kelompok 2

VINA EKA PRASETIA N.A.A                 L1A1 14 059
WA HARMIATI                                     L1A1 14 060
WA ODE ZULIATI                                L1A1 14 061
WEGIG SUKOCO ANGGORO             L1A1 14 062
WESNO                                                   L1A1 14 063
WINDHU ILHAM GANADY                 L1A1 14 064
ZULKARNAIN                                       L1A1 14 065

JURUSAN PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN
                                        UNIVERSITAS HALU OLEO               
KENDARI
2016


BAB I
PENDAHULUAN
1.1     Latar Belakang
Organisme atau benda hidup, baik yang uniseluler maupun multiseluler dibangun oleh biomolekul yaitu protein, asam nukleat, karbohidrat, dan lipid. Khusus biomolekul protein, pada organisme mana pun, ditemukan identic satu sama lain, tetapi tidak sama. Protein berperan biologis, terutama dalam membangun unit terkecil kehidupan, yaitu sel. Peran biologis itu misalnya pada transformasi energy, bioenergy, dan pada proses dinamisasi yang berkesinambungan.
Nama Protein pertama kali diusulkan oleh ahli kimia Swedia, Berzelius. Protein berasal dari bahasa Yunani, protios, yang berarti bahan penyokong yang pertama. Protein merupakan komponen utama dalam semua sel hidup. Fungsi utamanya sebagai unsur pembentuk styruktur sel, misalnya dalam rambut, wol, kolagen, jaringan penghubung, membran sel dan lain-lain. Selain itu dapat pula berfungsi sebagai protein yang aktif seperti enzim yang berperan sebagai katalisator segala proses biokimia dalam sel. Protein aktif selain enzim yaitu hormon, hemoglobin, protein yang terikat pada gen, toksin, anti bodi atau anti gen dan lain-lain.
Beradasarkan biosintesis tubuh asam amino dibagi menjadi dua yaitu esensial ( asam amino yang tidak bisa disintesi oleh tubuh contohnya lisin,leusin,isoleusin dll) dan non esensial (asam amino yang bisa disintesis oleh tubuh contohnya alanin,glisin,aspartate). Selain itu juga terdapat semi esensial dimana bisa bersifat esensial yaitu pada individu yang masih muda,dan bisa bersifat non esensial pada individu yang sudah dewasa contohnya : histidin dan arginin. Histidin terdapat dalam usus dan arginin didapatkan dari siklus urea.
Protein merupakan bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar tubuh sesudah air. Seperlima bagian tubuh adalah protein, separuhnya ada di dalam otot, seperlima ada di dalam tulang dan tulang rawan, sepersepuluh di dalam kulit, dan selebihnya ada di jaringan lain dan cairan tubuh. Protein mempunyai fungsi khas yang tidak dapat digantikan oleh zat gizi lain, yaitu membangun serta memelihara sel-sel dan jaringan tubuh.
Protein adalah salah satu unsur zat yang paling dibutuhkan oleh tubuh kita. Protein sangat penting untuk membantu pertumbuhan, dan meningkatkan daya tahan tubuh. Dan juga kelebihan protein juga akan menimbulkan penyakit, seperti obesitas. Sehingga dapat menimbulkan penyakit seperti kwasiorkor, marasmus, dan obesitas. Oleh karena itu, selain untuk memenuhi tugas makalah “Protein”, penyusun mengangkat judul tersebut, agar dapat menambah pengetahuan dan wawasan pembaca tentang protein. Serta pembaca juga dapat memahami seluk beluk tentang protein.
Dalam kehidupan protein memegang peranan yang penting pula. Proses kimia dalam tubuh dapat berlangsung dengan baik karena adanya enzim, suatu protein yang berfungsi sebagai biokatalis. Disamping itu hemoglobin dalam butir-butir darah merah atau eritrosit yang berfungsi sebagai pengangkut oksigen dari paru-paru keseluruh bagian tubuh, adalah salah satu jenis protein. Disamping digunakan untuk pembentukan sel-sel tubuh, protein juga dapat digunakan sebagai sumber energi apabila tubuh kita kekurangan karbohidrat dan lemak. Protein mempunyai molekul besar dengan bobot molekul bervariasi antara 5000 sampai jutaan. Ada 20 jenis asam amino yang terdapat dalam molekul protein. Asam-asam amino ini terikat satu dengan yang lain oleh ikatan peptide.protein mudah dipengaruhi oleh suhu tinggi, PH, dan pelarut organic.
1.2    Rumusan Masalah
Rumusan masalah penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut :
1.    Bagaimana Sejarah Protein ?
2.    Bagaimana Penggolongan Protein ?
3.    Bagaimana Struktur Protein ?
4.    Apa Manfaat Protein ?
5.    Apa Akibat dari Kelebihan Protein pada Tubuh ?
1.3    Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut :
1.      Untuk mengetahui Sejarah Protein
2.      Untuk mengetahui Penggolongan Protein
3.      Untuk mengetahui Struktur Protein
4.      Untuk mengetahui Manfaat Protein
5.      Untuk mengetahui Akibat dari Kelebihan Protein pada Tubuh

 BAB II
ISI
2.1    Sejarah Protein
Istilah protein berasal dari bahasa yunani proteos , yang berarti yang utama atau yang di dahulukan. Kata ini di perkenal kan oleh ahli kimia Belanda, Gerardus Mulder (1802-1880). Ia berpendapat bahwa protein adalah zat yang paling penting dalam setiap organisme. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus.
Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein lain berperan dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein yang membentuk batang dan sendi sitoskeleton. Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam amino bagi organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof).
Protein adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar tubuh setelah air. Seperlima bagian tubuh adalah protein separuhnya ada didalam otot, seperlima dalam tulang dan tulang rawan, Sepersepuluh dalam kulit dan selebihnya dalam jaringan lain dan cairan tubuh. Disamping itu, asam amino yang membentuk protein bertindak sebagai prekursor, sebagian besar koenzim, hormon, asam nukleat, dan molekul-molekuk esensial untuk kehidupan. Protein mempunyai fungsi khas yang tidak dapat digantikan oleh zat kimia lain, yaitu membangun serta memelihara sel-sel dan jaringan tubuh.
Protein merupakan zat gizi yang paling penting. Karena yang paling erat hubungannya dengan proses kehidupan. Didalam sel protein terdapat protein struktural maupun protein metabolik. Molekul protein mengandung unsur-unsur  C,H,O dan unsur khusus yang terdapat didalam protein dan tidak terdapat didalam molekul karbohidrat maupun lemak yaitu nitrogen (N).
Protein merupakan salah satu dari biomolekul raksasa, selain polisakarida, lipid, dan polinukleotida, yang merupakan penyusun utama makhluk hidup. Selain itu, protein merupakan salah satu molekul yang paling banyak diteliti dalam biokimia. Protein ditemukan oleh Jöns Jakob Berzelius pada tahun 1838.
Biosintesis protein alami sama dengan ekspresi genetik. Kode genetik yang dibawa DNA ditranskripsi menjadi RNA, yang berperan sebagai cetakan bagi translasi yang dilakukan ribosom. Sampai tahap ini, protein masih "mentah", hanya tersusun dari asam amino proteinogenik. Melalui mekanisme pascatranslasi, terbentuklah protein yang memiliki fungsi penuh secara biologi.
2.2  Penggolongan Protein
Berdasarkan strukturnya protein dapat dibagi dalam 2 golongan besar, yaitu golongan protein sederhana dan protein gabungan.Yang dimaksud dengan protein sederhana ialah protein yang hanya terdiri atas molekul-molekul asam amino. Sedangkan protein gabungan ialah protein yang terdiri atas protein dan gugus bukan protein, gugus ini disebut gugus prostetik dan terdiri atas karbohidrat, lipid, asam nukleat. Protein sederhana dapat dibagi dalam dua bagian menurut bentuk molekulnya yaitu protein biber dan protein globular. Protein fiber mempunyai molekul panjang seperti serat atau serabut. Sedangkan protein globular berbentuk bulat.
2.2.1 Protein Fiber
Molekul protein ini terdiri atas beberapa rantai polipeptida yang memanjang dan dihubungkan satu dengan yang lain oleh beberapa ikatan silang hingga merupakan bentuk serat atau serabut yang stabil. Struktur protein fiber telah banyak diteliti dengan menggunakan analisis difraksi sinar X. ciri khas protein fiber tedapat pada beberapa jenis protein. Yang termasuk golongan ini adalah antara lain :
1.      Konfigurasi alfa helix pada kratin
2.      Lembaran berlipat parallel dan anti parallel pada protein sutra alam; dan
3.      Helix tripel pada kolagen
Sifat umum protein fiber ialah tidak larut dalam air dan sukar diuraikan oleh enzim.Kolagen adalah suatu jenis protein yang terdapat pada jaringan ikat.Kratin adalah protein yang terdapat dalam bulu domba, sutra alam, rambut, kulit, kuku dan sebagainya. Struktur kelatin hamper seluruhnya terdiri atas rantai polipeptida yang berbentuk alfa helix.
2.2.2 Protein Globular
Umunya berbentuk bulat atau elips dan terdiri atas rantai polipeptida yang berlipat.Protein globular pada umunya mempunyai sifat dapat larut dalam air, dalam larutan asam atau basa dan dalam etanol.Beberapa jenis protein globular yaitu albumin, globulin, histon, dan protamin.
2.2.3 Protein Gabungan
Yang dimaksud dengan protein gabungan ialah, protein yang berikatan dengan senyawa yang bukan protein. Gugus bukan protein ini disebut gugus prostetik. Ada beberapa jenis protein gabungan antara lain mukoprotein, glikoprotein, lipoprotein, dan nucleoprotein.
1.      Mukoprotein adalah gabungan antara protein dan karbohidrat dengan kadar lebih dari 4% dihitung sebagai heksosamina. Karbohidrat yang terikat ini berupa polisakarida kompleks yang mengandug N-asetilheksosamina bergabung dengan asam uronat atau monosakarida lain. Mukoprotein yang mudah larut terdapat pada bagian putih telur, dalam serum daram dan urin wanita yang sedang hamil.protein ini tidak mudah terdenaturasi oleh panas atau diendapkan oleh zat-zat yang biasanya dapat mengendapkan protein, misalnya triklor asam asetat atau asam pikrat. Glikoprotein adalah juga terdiri atas protein dan karbohidrat, tetapi dengan kadar hexosamina kurang dari 4%.
2.      Lipoprotein adalah gabugan antara protein yang larut dalam air dengan lipid.Lipoprotein terdapat dalam serum darah, dalam otak dan jaringan syaraf. Gugus lipid yang biasanya terikat pada protein dalam lipoprotein antaralain lesitin dan kolesterol.
3.      Nucleoprotein terdiri atas protein yang bergabung dengan asam nukleat. Asam nukleat ini terdapat antara lain dalam inti sel.

2.3  Struktur Protein
Struktur protein dapat dilihat sebagai hirarki, yaitu berupa struktur primer (tingkat satu), sekunder (tingkat dua), tersier (tingkat tiga), dan kuartener (tingkat empat). Struktur primer protein merupakan urutan asam amino penyusun protein yang dihubungkan melalui ikatan peptida (amida). Sementara itu, struktur sekunder protein adalah struktur tiga dimensi lokal dari berbagai rangkaian asam amino pada protein yang distabilkan oleh ikatan hydrogen.
Gabungan dari aneka ragam dari struktur sekunder akan menghasilkan struktur tiga dimensi yang dinamakan struktur tersier. Struktur tersier biasanya berupa gumpalan. Beberapa molekul protein dapat berinteraksi secara fisik tanpa ikatan kovalen membentuk oligomer yang stabil (misalnya dimer, trimer, atau kuartomer) dan membentuk struktur kuartener. Contoh struktur kuartener yang terkenal adalah enzim Rubisco dan insulin.
Struktur primer protein bisa ditentukan dengan beberapa metode:
1.      Hidrolisis protein dengan asam kuat (misalnya, 6N hcl) dan kemudian komposisi asam amino ditentukan dengan instrumen amino acid analyzer,
2.      Analisis sekuens dari ujung-N dengan menggunakan degradasi Edman,
3.      Kombinasi dari digesti dengan tripsin dan spektrometri massa, dan
4.      Penentuan massa molekular dengan spektrometri massa.
Struktur sekunder bisa ditentukan dengan menggunakan spektroskopi circular dichroism (CD) dan Fourier Transform Infra Red (FTIR). Spektrum CD dari puntiran-alfa menunjukkan dua absorbans negatif pada 208 dan 220 nm dan lempeng-beta menunjukkan satu puncak negatif sekitar 210-216 nm. Estimasi dari komposisi struktur sekunder dari protein bisa dikalkulasi dari spektrum CD. Pada spektrum FTIR, pita amida-I dari puntiran-alfa berbeda dibandingkan dengan pita amida-I dari lempeng-beta. Jadi, komposisi struktur sekunder dari protein juga bisa diestimasi dari spektrum inframerah.
Struktur protein lainnya yang juga dikenal adalah domain. Struktur ini terdiri dari 40-350 asam amino. Protein sederhana umumnya hanya memiliki satu domain. Pada protein yang lebih kompleks, ada beberapa domain yang terlibat di dalamnya. Hubungan rantai polipeptida yang berperan di dalamnya akan menimbulkan sebuah fungsi baru berbeda dengan komponen penyusunnya. Bila struktur domain pada struktur kompleks ini berpisah, maka fungsi biologis masing-masing komponen domain penyusunnya tidak hilang. Inilah yang membedakan struktur domain dengan struktur kuartener. Pada struktur kuartener, setelah struktur kompleksnya berpisah, protein tersebut tidak fungsional.
Bila susunan ruang atau rantai polipeptida suatu molekul protein berubah, maka dikatakan protein ini terdenaturasi. Sebagian besar protein  globular mudah mengalami denaturasi, jika ikatan-ikatan yang membentuk konfigurasi molekul tersebut rusak. Kadang-kadang perubahan ini memang dikehendaki namun sering juga merugikan sehingga perlu dicegah.
Ada dua macam denaturasi yaitu pengembangan rantai peptida dan pemcahan protein menjadi unit yang lebih kecil tanpa disertai pengembangan molekul. Terjadinya kedua jenis denaturasi ini tergantung  pada keadaan molekul. Yang pertama terjadi pada rantai polipeptida, dan yang kedua terjadi pada bagian molekul yang bergabung dalam ikatan sekunder.
Masalah utama terjadinya denaturasi meliputi : Panas dan Radiasi Sinar Ultraviolet, Pelarut-pelarut Organik, Asam atau Basa, Ion Logam Berat, dan Pereaksi Alkaloid.
2.4  Manfaat Protein
2.2.1    Pertumbuhan dan pemelihara jaringan tubuh
Protein sebagai zat pembangun, yaitu merupakan bahan pembangun jaringan baru. Dengan demikian protein amatlah penting bagi semua taraf kehidupan baik untuk manusia maupun untuk ternak, pada ternak di mulai dari ternak masih kecil (pedet), dara yang sedang tumbuh, juga pada masa bunting dan menyusui pada ternak dewasa, ternak sakit dan dalam taraf penyembuhan ternak, demikian juga pada ternak dewasa dan ternak tua. Berarti pembentukan jaringan baru pada ternak selalu terjadi selama ternak tersebut hidup.
Tubuh yang menerima cukup makanan bergizi akan mempunyai simpanan-simpanan protein untuk digunakan dalam keadaan darurat. Tetapi bila keadaan tidak menerima menu seimbang/mencukupi tubuh berlanjut terus, maka gejala-gejala kurang protein akan timbul.
Protein sebagai pembangun/pembentuk struktur tubuh terlihat dari gambaran susunan komposisi tubuh manusia. Lebih kurang dua puluh persen (20%) atau 1/5 bagian berat badan orang dewasa terdiri dari protein.
Dari analisa berat kering sebanyak 50% atau separuh berat tubuh orang dewasa terdiri daro ptotein. Dari bagian tersebut 1/3 bagiannya berada dalam otot 1/5 bagian tersimpan dalam tulang dan cartilage (tulang rawan), 1/10 bagian tersimpan dalam kulit dan sisanya berada dalam cairan tubuh dan jaringan-jaringan.
Sebagai pembangun (body building), protein berfungsi:
§  Bagian utama dari sel inti (nucleus) dan protoplasma
§  Bagian padat dari jaringan dalam tubuh misal: otot, glandula, sel-sel/butir darah
§  Penunjang organic dan matrix tulang, gigi, rambut dan kuku
§  Bagian dari enzim
§  Bagian dari cairan yang diekresikan kelenar kecuali empedu, keringat dan urine (tidak mengandung protein)
§  Bagian dari antibody (zat kekebalan tubuh = globulin), berarti protein penting peranannya dalam menjaga kekebalan tubuh terhadap infeksi.
2.2.2 Protein sebagai pengatur
Selain protein amat penting untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan, protein juga turut memelihara serta mengatur proses-proses yang berlangsung dalam tubuh. Hormone yang mengatur proses pencernaan dalam tubuh adalah terdiri dari protein
Mineral dan vitamin yang bergabung dengan protein membentuk enzim yang berperanan besar untuk kelangsungan proses pencernaan dalam tubuh. Demikian juga zat kekebalan tubuh (antibodies) mengandung protein.
Protein membantu mengatur keluar masuknya cairan, nutrient (zat gizi) dan metabolit dari jaringan masuk ke saluran darah. Pada saat manusia maupun ternak mengalami kekurangan plasma protein, maka keseimbangan cairan akan terganggu dan akan berakumulasi di sekitar jaringan, sehingga terjadi pembengkakan (oedema) “nutritional Oedema” adalah salah satu gejala klinis yang terlihat pada penderita hypoproteinemia 9rendah plasma protein).
2.2.3 Protein sebagai bahan bakar
Karena komposisi protein mengandung unsure karbon, maka protein dapat berfungsi sebagai bahan bakar sumber energy. Bila tubuh tidak menerima karbohidrat dan lemak dalam jumlah yang cukup memenuhi kebutuhan tubuh, maka untuk menyediakan energi bagi kelangsungan aktivitas tubuh protein akan dibakar sebagai sumber energi. Dalam keadaan ini, keperluan tubuh akan diutamakan sehingga sebagian protein tidak dapat dipergunakan untuk membentuk jaringan.
Protein mensuplai 4 kalori per gram, tetapi secara ekonomis sumber energy yang berasal dari protein adalah mahal dibandingkan lemak dan karbohidrat. Jadi sekalipun protein dapat digunakan oleh tubuh sebagai bahan bakar, akan tetapi tidaklah ekonomis jika kita makan protein secara berlebihan, selama energy bisa didapat dari bahan makanan yang lebih murah yaitu yang mengandung karbohidrat dan lemak, sebab umumnya pangan yang kaya akan protein harganya mahal.
2.5  Akibat dari Kelebihan Protein pada Tubuh
Protein memang dibutuhkan oleh tubuh baik itu untuk tubuh manusia maupun untuk tubuh ternak sebagai sumber tenaga dan mambantu tubuh untuk menyerap vitamin dan mineral lain. Tentu jumlah protein yang sesuai dengan tubuh akan menjadi penopang untk kesehatan tubuh. Proein juga menjadi bagian dari perhitungan kalori untuk tubuh. Namun konsumsi sumber protein untuk tubuh secara berlebihan juga bisa menimbulkan resiko. Berikut ini adalah beberapa masalah kesehatan karena terlalu mengkonsumsi protein:
1.        Berat badan atau bobot badan meningkat
Jumlah protein yang baik akan membantu tubuh tetap sehat, tapi jika terlalu banyak mengkonsumsi protein maka bisa menyebabkan berat badan atau bobot badan meningkat. Dalam 1 gram protein mengandung sekitar 4 kalori yang berarti bahwa jumlah kalori akan meningkat ketika konsumsi protein juga menjadi lebih tinggi. Karena itu perlu membatasi jumlah protein yang dikonsumsi sesuai dengan kebutuhan tubuh.
2.      Merusak hati dan otak
Akibat kelebihan protein juga bisa membuat kerusakan berbahaya pada organ otak, hati dan sistem syaraf. Hal ini terjadi karena ketika mengkonsumsi protein maka tubuh akan menghasilkan racun yang akan diproses oleh hati. Tapi jika konsumsi terlalu berlebihan maka bisa menyebabkan penumpukan racun dalam hati. Bahkan racun yang terlalu banyak juga akan merusak aliran darah dalam tubuh. Jika kerusakan terjadi secara terus menerus maka fungsi hati dan otak menjadi tidak seimbang.
3.      Kerusakan Ginjal
Ginjal dalam tubuh berfungsi untuk menyaring semua jenis zat atau limbah yang dihasilkan oleh organ lain. Jika mengkonsumsi terlalu banyak protein maka ginjal akan bekerja lebih berat. Ada banyak jenis zat buangan protein seperti racun yang harus disaring oleh ginjal. Kondisi ini sering ditemukan pada orang yang sering mengkonsumsi protein hewani dalam jumlah yang tinggi.
4.      Menyebabkan Dehidrasi
Dehidrasi atau kekurangan cairan bisa menjadi salah satu masalah kesehatan yang berat untuk orang yang terlalu banyak mengkonsumsi protein. Bahaya kelebihan protein akan membuat tubuh melakukan kerja yang lebih berat terutama untuk pembangunan jaringan tubuh. Hal inilah yang menyebabkan konsumsi protein akan membuat tubuh membutuhkan air dalam jumlah yang banyak. Konsumsi protein tinggi tanpa disertai jumlah air mineral yang tepat akan menyebabkan dehidrasi.
5.      Jumlah Kalsium Rendah
Protein yang terlalu tinggi dalam tubuh dapat menyebabkan produksi asam yang terlalu tinggi. Produksi asam yang terlalu tinggi dapat  menyebabkan kemampuan tulang menyerap kalsium menjadi lebih rendah. Akhirnya tubuh akan mengalami bahaya kekurangan kalsium yang bisa meningkatkan resiko penyakit tulang dan berbagai masalah lain yang berhubungan dengan kebutuhan kalsium untuk tubuh.
6.      Mengurangi Ketosis
Banyak orang yang mengurangi konsumsi karbohidrat dan lemak karena mengkonsumsi tinggi protein. Jika hal ini dilakukan secara terus-menerus maka bisa mengurangi jumlah ketosis yang dihasilkan oleh tubuh. Hal ini akan menyebabkan masalah kesehatan pada tubuh yang sering ditandai dengan tubuh menjadi lebih lemah, otot berkembang tapi tidak berfungsi dengan baik dan berbagai masalah kekebalan tubuh.
7.      Masalah Keseimbangan Makronutrien untuk Tubuh
Berbagai jenis makanan yang mengandung protein tinggi bisa membuat tubuh menjadi lebih kuat. Namun jika kebiasaan ini dilakukan secara terus menerus maka keseimbangan nutrisi mikro dan makro akan menjadi tidak seimbang. Keseimbangan zat makro dan mikro untuk tubuh memang sangat penting karena mengendalikan sistem dalam tubuh termasuk untuk fungsi organ, otot dan jaringan tubuh.


BAB III

PENUTUP
3.1  Kesimpulan
1.      Istilah protein berasal dari bahasa yunani proteos , yang berarti yang utama atau yang di dahulukan. Kata ini di perkenal kan oleh ahli kimia Belanda, Gerardus Mulder (1802-1880). Ia berpendapat bahwa protein adalah zat yang paling penting dalam setiap organisme.Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus.
2.      Berdasarkan strukturnya protein dapat dibagi dalam 2 golongan besar, yaitu golongan protein sederhana dan protein gabungan. Protein sederhana dapat dibagi dalam dua bagian menurut bentuk molekulnya yaitu protein biber dan protein globular.
3.      Struktur protein dapat dilihat sebagai hirarki, yaitu berupa struktur primer (tingkat satu), sekunder (tingkat dua), tersier (tingkat tiga), dan kuartener (tingkat empat).
4.      Manfaat protein terbagi atas dua yaitu pertumbuhan dan pemelihara jaringan tubuh dan sebagai pengatur.
8.      Akibat kelebihan protein pada tubuh baik pada tubuh manusia maupun tubuh ternak berat badan atau bobot badan meningkat, merusak hati dan otak, kerusakan ginjal, menyebabkan dehidrasi, jumlah kalsium rendah, mengurangi katesis dan masalah keseimbangan makronutrien untuk tubuh.


DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, S. 2006. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta :PT. Gramedia Pustaka Utama.

Aryani, R. 2013. Struktur Protein. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. UGM : Yogyakarta.
Kartasapoetra, Drs.G. 2003.Ilmu Gizi. Jakarta: Rineka Cipta.
Smolin, L.A, pH.D, and Mary B.Grosvenor, M.S.R.D. 2002. Nutrition Science and Aplication. Saunders College Publishing. New Year.
Toha. 2001.  Biokimia, Metabolisme Biomolekul.  Bandung: Alfabeta.
Tranggono. 1994. Biokimia Pangan. Universitas Gadja Mada. Yogyakarta
Zuntoso, Budianto. 2001. Manfaat Protein Bagi Mahluk Hidup. Erlangga : Jakarta.

1 komentar: