Rabu, 07 Desember 2016

Makalah Nutrisi Ternak Dasar Jenis Pakan Sumber Protein Pada Ruminansia



Tugas !!!!

NUTRISI TERNAK DASAR
( JENIS PAKAN SUMBER PROTEIN PADA RUMINANSIA)



Oleh


VINA EKA PRASETIA NUR AULIA ANISA
L1A1 14 059
B



JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2015


BAB I
PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang
Pakan menjadi faktor utama usaha peternakan. Tersedianya pakan yang cukup kualitas, kuantitas, dan kontinuitas sangat bepengaruh terhadap keberhasilan usaha peternakan. Saat ini industri pakan di Indonesia sangat tergantung bahan pakan impor, padahal indonesia memiliki banyak sumber pakan yang sangat berpotensi. Oleh karena itu, perlu adanya penelitian untuk mencari bahan pakan alternatif yang ketersediaannya melimpah, berkualitas dan kontinuitasnya terjamin, Salah satu peluang bahan pakan alternatif yang bisa dimanfaatkan secara optimal adalah pemanfaatan limbah industri pertanian.
Bahan pakan adalah segala sesuatu yang dapat dimakan dan dapat dicerna sebagian atau seluruhnya tanpa mengganggu kesehatan ternak yang memakannya. Agar ternak peliharaan tumbuh sehat dan kuat, sangat diperlukan pemberian pakan. Pakan memiliki peranan penting bagi ternak, baik untuk pertumbuhan ternak muda maupun untuk mempertahankan hidup dan menghasikan produk (susu,anak dan daging) serta tenaga bagi ternak dewasa. Fungsi lain dari pakan adalah untuk memelihara daya tahan tubuh dan kesehatan. Agar ternak tumbuh sesuai dengan yang diharapkan, jenis pakan yang diberikan pada ternak harus bermutu baik dan dalam jumlah cukup.
Pakan adalah makanan atau asupan yang diberikan kepada hewan ternak (peliharaan). Istilah ini diadopsi dari bahasa jawa. Pakan merupakan sumber energi dan materi bagi pertumbuhan dan kehidupan makhluk hidup. Zat yang terpenting dalam pakan adalah protein. Pakan berkualitas adalah pakan yang kandungan protein, lemak, karbohidrat, minera dan vitaminnya seimbang. Pada umumnya pengertian pakan (feed) digunakan untuk hewan meliputi kualitatif, kuantitatif kontinuitas serta keseimbangan zat pakan yang terkandung di dalamnya. Pakan adalah segala sesuatu yang dapat diberikan sebagai sumber energi dan zat-zat gizi, istilah pakan sering diganti dengan bahan baku pakan yang telah dioah menjadi pellet, crumble atau mash. Bahan pakan (bahan makanan ternak)  adaah segala sesuatu yang dapat diberikan kepada ternak baik yag berupa bahan organik maupun bahan anorganik. Bahan organik yang terkandung dalam bahan pakan, protein, lemak, serat kasar, bahan ekstrak tanpa nitrogen, sedang bahan anorganik seperti calsium, phospor, magnesium, kalium, natrium.
1.    2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah penulisan makalah ini yaitu untuk mengetahui jenis pakan sumber protein pada ruminansia.
1.    3 Tujuan dan Manfaat
Tujuan dan manfaat penulisan makalah ini yaitu dapat mengetahui jenis pakan sumber protein pada ruminansia. 

  
BAB II
KAJIAN TEORI
Ternak-ternak dipelihara untuk dimanfaatkan tenaga atau diambil hasilnya dengan cara mengembangbiakkannya sehingga dapat meningkatkan pendapatan para peternak. Agar ternak peliharaan tumbuh sehat dan kuat, sangat diperlukan pe,berian pakan. Pakan memiliki peranan penting bagi ternak, baik untuk pertumbuhan ternak muda maupununtuk mempertahankan hidup dan menghasilkan produk (susu, anak dan daging) serta tenaga bagi ternak dewasa. Fungsi lain dari pakan adalah untuk memelihara daya tahan tubuh dan kesehatan. Agar ternak tumbuh sesuai dengan yang diharapkan, jenis pakan yang diberikan pada ternak harus bermutu baik dan dalam jumlah cukup. Pakan yang sering diberikan pada ternak kerja antara lain: hijauan dan konsentrat (makanan penguat) (Anonim, 2010).
Ternak menggunakan komponen zat-zat gizi untuk memenuhi kebutuhan mempertahankan kondisi normal tubuhnya, pertumbuhan jaringan tubuh, berproduksi dan bereproduksi. Produk-produk ternak seperti daging, susu, telur dan hasil-hasil ikutan lain. Pada dasarnya merupakan hasil dari serangkaian proses yang kompleks, mulai dari proses pencernaan sampai metabolisme zat-zat gizi, yang mengakumulasikan protein, karbohidrat, emak dan mineral pada jaringan-jaringan tubuh. Laju akumulasinya menentukan jumlah produk yang dibentuk dan komposisi atau kualitas dari produk tersebut ditentukan oleh laju akumulasi dari masing-masing komponennya selama waktu tertentu ( Kartadiasastra, 1997).
Pakan adalah semua yang bisa dimakan oleh ternak dan tidak mengganggu kesehatannya. Pada umumnya pengertian pakan (feed) digunakan untuk hewan yang meliputi kuantitatif, kualitatif, kontinuitas serta keseimbangan zat pakan yang terkandung di dalamnya. Menurut pakan merupakan aspek yang penting karena 70% dari total biaya produksi adalah untuk pakan. Pakan merupakan sumber energi utama untuk pertumbuhan dan pembangkit tenaga bagi ternak. Makin baik mutu dan jumlah pakan yang diberikan, makin besar tenaga yang ditimbulkan dan makin besar pula energi yang tersimpan dalam bentuk daging (Hartanto, 2008).
Pakan dapat digolongkan ke dalam sumber protein, sumber energi dan sumber sumber serat kasar. Hijauan pakan ternak  merupakan sumber serat kasar yang utama yang berasal dari tanaman yang berwarna hijau. Agar pakan tersebut dapat bermanfaat bagi ternak untuk menghasilkan suatu produk, pakan harus diketahui kandungan zat–zat yang terkandung didalamnya seperti air, karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral (Rasjid, 2012).



BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pengertia Bahan Pakan dan Pakan
Bahan pakan adalah segala sesuatu yang dapat dimakan dan dapat dicerna sebagian atau seluruhnya tanpa mengganggu kesehatan ternak yang memakannya. Agar ternak peliharaan tumbuh sehat dan kuat, sangat diperlukan pemberian pakan. Pakan memiliki peranan penting bagi ternak, baik untuk pertumbuhan ternak muda maupun untuk mempertahankan hidup dan menghasikan produk (susu,anak dan daging) serta tenaga bagi ternak dewasa. Fungsi lain dari pakan adalah untuk memelihara daya tahan tubuh dan kesehatan. Agar ternak tumbuh sesuai dengan yang diharapkan, jenis pakan yang diberikan pada ternak harus bermutu baik dan dalam jumlah cukup.
Pakan adalah makanan atau asupan yang diberikan kepada hewan ternak (peliharaan). Istilah ini diadopsi dari bahasa jawa. Pakan merupakan sumber energi dan materi bagi pertumbuhan dan kehidupan makhluk hidup. Zat yang terpenting dalam pakan adalah protein. Pakan berkualitas adalah pakan yang kandungan protein, lemak, karbohidrat, minera dan vitaminnya seimbang. Pada umumnya pengertian pakan (feed) digunakan untuk hewan meliputi kualitatif, kuantitatif kontinuitas serta keseimbangan zat pakan yang terkandung di dalamnya. Pakan adalah segala sesuatu yang dapat diberikan sebagai sumber energi dan zat-zat gizi, istilah pakan sering diganti dengan bahan baku pakan yang telah dioah menjadi pellet, crumble atau mash. Bahan pakan (bahan makanan ternak)  adaah segala sesuatu yang dapat diberikan kepada ternak baik yag berupa bahan organik maupun bahan anorganik. Bahan organik yang terkandung dalam bahan pakan, protein, lemak, serat kasar, bahan ekstrak tanpa nitrogen, sedang bahan anorganik seperti calsium, phospor, magnesium, kalium, natrium.
3. 2 Peran Nutrisi atau Nutrien di dalam Bahan Pakan Ternak Ruminansia
Keberhasilan usaha ternak ruminansia sangat dipengaruhi oleh kualitas pakan. Pakan menjadi salah satu faktor utama keberhasilan usaha ternak, di samping faktor genetis dan manajemen. Oleh karena itu, bibit ternak yang baik dari jenis unggul hasil seleksi harus diimbangi dengan pemberian makanan yang baik pula. Sebab, bibit ternak yang secara genetis baik akan memiliki sifat-sifat keturunan yang baik pula apabila memperoleh makanan yang cukup dan memenuhi syarat. Namun, perlu disadari bahwa pemberian makanan yang cukup dan memenuhi syarat ini tidak berarti akan bisa mengubah sifat-sifat genetik ternak. Misalnya, bangsa sapi Madura besarnya tubuh tidak akan bisa berubah menyerupai bangsa sapi Hereford; bangsa sapi Hereford yang bertubuh besar, daya kerjanya tak akan bisa menyamai bangsa sapi Ongole, dan sebagainya. Tetapi paling tidak, pemberian makanan yang cukup dan memenuhi syarat pasti akan mampu memunculkan sifat-sifat pembawaan dari bangsa-bangsa sapi tersebut, misalnya: pertumbuhannya menjadi lebih sempurna dan lebih cepat, dan prosentase karkasnya pun menjadi lebih baik.
Pemberian pakan terhadap ternak ruminansia harus dilakukan secara kontinu sepanjang waktu. Sebab, pemberian pakan yang tidak kontinu akan menimbulkan goncangan terhadap ternak-ternak tersebut sehingga pertumbuhannya terganggu. Hal ini sering terjadi pada ternak-ternak yang dipelihara di daerah tropis, termasuk di negara kita. Pertumbuhan ternak-ternak yang dipelihara di daerah tropis sering mengalami kurva naik-turun yang sangat tajam. Pada musim penghujan pertumbuhan dan pertambahan berat badannya sangat cepat, karena mendapat makanan yang cukup dan memenuhi syarat. Tetapi pada musim kemarau pertumbuhan berat badannya dapat menurun secara drastis. Sebab selama musim kemarau daya cerna hijauan/rerumputan berkurang. Hal ini terutama disebabkan oleh hilangnya energi, mineral dan protein yang terkandung dalam hijauan/rerumputan akibat kekurangan air. Dengan demikian hijauan/rerumputan yang diberikan kepada ternak tidak memenuhi syarat, bahkan volume pemberiannya pun seringkali sangat kurang. Akibatnya ialah pertumbuhan terhambat, ternak yang sudah dewasa berat badannya menurun/kurus, sebagai ternak tidak memenuhi syarat, perkembangbiakannya mundur karena fertilitasnya pun menurun, prosentase karkasnya juga sangat rendah.
Oleh karena itu para peternak , harus berusaha memberikan makanan yang cukup dan memenuhi syarat sesuai dengan yang dibutuhkan oleh ternak-ternak tersebut. Makanan ternak yang memenuhi syarat ialah makanan yang mengandung: protein, karbohidrat, lemak, vitamin-vitamin, mineral, dan air. Kesemuanya itu bisa disediakan dalam bentuk hijauan dan konsentrat.
3. 3 Pakan Sumber Protein
            Golongan bahan pakan sumber protein meliputi semua bahan pakan ternak yang mempunyai kandungan protein minimal 20% (berasal dari hewan/tanaman).
Golongan ini dibedakan menjadi 3 kelompok:
Ø  Kelompok hijauan sebagai sisa hasil pertanian yang terdiri atas jenis daun-daunan sebagai hasil sampingan (daun nangka, daun pisang, daun ketela rambat, ganggang dan bungkil),
Ø  Kelompok hijauan yang sengaja ditanam, misalnya lamtoro, turi kaliandra, gamal dan sentero,
Ø  Kelompok bahan yang dihasilkan dari hewan (tepung ikan, tepung tulang dan sebagainya).
Beberapa pakan sumber protein:
a.    Tepung Darah
Tepung darah merupakan limbah jagal yang banyak di Indonesia, tetapi jarang digunakan karena penampungan darah bekas jagal itu kotor dan banyak tercemar tinja sapi atau kerbau yang dipotong Kandungan proteinnya tinggi, bahkan lebih tinggi dari bungkil kedelai (Santoso, 1996).
Daging hewan keong  itu bisa digunakan sebagai pengganti tepung ikan dan kulitnya bisa menjadi pengganti tepung tulang. Selama ini Indonesia masih mengimpor bahan baku pakan, seperti tepung ikan dan tepung tulang, yang mencapai ratusan ribu ton dalam setahun (Anonim, 2012).
b.    Kacang gude
Kacang gude mengandung gizi yang cukup tinggi yakni 22% protein, 65% karbohidrat dan 15% lemak. Kacang gude dapat dimanfaatkan sebagai pengganti kedelai atau bahn pencampur pada produk yang mengunakan bahan dasar kedelai, misalnya temped dan kecap. Selain sebagai bahan pangan, tanaman kacang gude digunakan pula sebagai pakan ternak, pelindung di pembibitan, pencegaha erosi, dan pematah angin (Anonim, 2012).
c.    Bungkil kelapa
Bungkil kelapa merupakan limbah dari pembuatan minyak kelapa dapat digunakan sebagai pakan lemak. Indonesia kaya akan pohon kelapa dan banyak mendirikan pabrik minyak goreng, sehingga bungkil kelapa banyak tersedia kandungan protein cukup tinggi sekitar 21,6% dan energi metabolis sekitar 1540 - 1745 Kkal/Kg. Tetapi bungkil kelapa ini miskin akan Cysine dan Histidin serta kandungan lemaknya tinggi sekitar 15%. Oleh karena itu penggunaan dalam menyusun ransum tidak melebihi 20%, sedang kekurangan Cysine dan Histidin dapat dipenuhi dari tepung itu atau Cysine buatan pabrik (Santoso, 1996).
d.   Sulfur
Sulfur juga termasuk sumber energi. Sulfur adalah nutrisi utama bagi semua organisme. akumulasi unsur-unsur lain, membuat bahan tanaman (nabati ekstraksi) kurang cocok untuk digunakan sebagai pakan ternak dan untuk konsumsi manusia. Sulfur (S) asimilasi oleh tumbuhan memainkan peran penting dalam siklus S di alam, dan metabolisme S berasimilasi menyediakan berbagai senyawa yang bermanfaat bagi hewan, termasuk manusia (Anonim, 2012).
e.    Tepung keong
Daging hewan keong  itu bisa digunakan sebagai pengganti tepung ikan dan kulitnya bisa menjadi pengganti tepung tulang. Selama ini Indonesia masih mengimpor bahan baku pakan, seperti tepung ikan dan tepung tulang, yang mencapai ratusan ribu ton dalam setahun (Anonim, 2012).
f.     Tepung rese
Kandungan proteinnya bervariasi antara 43 – 47% dan merupakan sumber kalsium yang baik karena mengandung kitin. Tapi di Indonesia pemakaiannya belum umum, karena produksinya memang sedikit (Anonim, 2012).
g.    Herbal
Tujuan penggunaan herbal adalah untuk mengganti penggunaan antibiotik dalam pakan dan air minum sebagai feed additive yang dapat memberikan efek negatif pada ternak seperti growth promoter dan pencegah penyakit serta dapat menurunkan kolesterol dalam tubuh ternak. Penggunaan herbal sebagai feed additive dalam ransum broiler bertujuan untuk mengganti penggunaan antibiotik sebagai growth promotor dan pencegah penyakit pada ternak unggas sehingga ternak dan manusia dapat terhindar dari residue antibiotik dan resistensi bakteri (Anonim, 2010).
3. 4 Jenis-jenis Bahan Pakan Sumber Protein
1.  Sumber Protein Asal Tanaman
Jenis-jenis bahan pakan sumber protein berasal dari tanaman dibagi menjadi dua yaitu:
a.    Bahan Pakan Nonhijauan
1)   Dedak padi, adalah kulit gabah halus yang bercampur dengan sedikit pecahan lembaga beras dan daya cernanya relatif rendah.
2)   Dedak jagung,  adalah kulit jagung halus yang bercampur dengan sedikit pecahan lembaga jagung dedak jagung ini sangat baik diberikan pada ternak.
3)   Bungkil kelapa, adalah hasil sisa dari pembuatan dan ekstraksi minyak kelapa yang didapat dari daging kelapa yang telah dikeringkan terlebih dahulu.
4)   Bungkil kacang tanah, digunakan sebagai komposisi dalam ransum konsentrat untuk sapi, babi dan ayam, hanya perlu dibatasi jumlah pemberiannya karena kadar lemaknya cukup tinggi dan harganya relatif mahal.
5)   Onggok, merupakan hasil sisa dalam pembuatan tepung kanji, dapat diberikan pada ternak sapi dan babi sebagai ransumnya.
6)   Kulit kopi, dalam pengolahan kopi akan dihasilkan 45% kulit kopi, 10% lendir, 5% kulit ari dan 40% biji kopi. Pemanfaatan kulit kopi sebagai pakan ternak pada usaha pembibitan dapat menggantikan konsentrat komersial hingga 20%.
7)   Kulit kakao, limbah pengolahan buah kakao yang dapat digunakan sebagai bahan pakan ternak diantaranya kulit (pod) luar dan kulit biji. Hasil penelitian penggunaan limbah kakao pada ternak ruminansia, menunjukan bahwa pemakaian pod kakao pada taraf 30% tanpa pengolahan, dapat menurunkan kecernaan in vitro. Pemanfaatan-nya untuk usaha pembibitan dapat mencapai 20% dalam konsentrat komersial.
8)   Ubi kayu dan hasil ikutannya, tepung gaplek dan onggok mempunyai kadar energi yang tinggi, hampir menyamai jagung, akan tetapi rendah kadar protein maupun asam amino. Tepung gaplek maupun onggok tergolong sebagai karbohidrat yang mudah dicerna. Hasil ikutan ubi kayu yang banyak digunakan sebagai bahan pakan ternak diantaranya adalah onggok (gamblong), gaplek afkir dan tepung tapioka afkir. Hasil penelitian dan aplikasi di daerah panas telah banyak membuktikan, bahwa bahan pakan asal ubi kayu mempunyai nilai biologis yang lebih baik dibandingkan dengan dedak padi kualitas rendah. Pemanfaatan dapat mencapai 75% dalam konsentrat murah/komersial.
9)   Kulit kacang tanah, pemanfaatan kulit kacang tanah sebagai pakan ternak belum optimal; sebagian besar hanya dibuang atau dibakar. Pemanfaatan kulit kacang tanah untuk usaha pembibitan dapat mencapai 20% dalam konsentrat komersial.
10)    Kedelai dan ikutannya, hasil ikutan kedelai yang banyak digunakan sebagai ransum ternak ruminansia diantaranya adalah ampas tahu, ampas kecap, kedelai afkir dan jerami kedelai. Penggunaan bahan pakan asal kedelai dan ikutannya dapat digunakan semaksimal mungkin.

b.    Bahan Pakan Hijauan
1)        Jerami adalah hijauan yang berasal dari hasil sisa pertanian, jenis sumber pakan ini berkualitas rendah.
2)        Hijauan segar atau jenis rerumputan  merupakan bahan pakan pokok bagi ternak ruminansia jenis pakan sumber serat yang memiliki kandungan nutrisi yang rendah, baik itu ditanam maupun tumbuh secara liar.
3)        Hijauan kering atau hay merupakan hijauan segar yang segaja dikeringkan untuk disimpan dalam jangka waktu yang lama bertujuan untuk cadangan makanan atau pakan ketika nantinya datang musim kekurangan pakan.
4)        Leguminosa merupakan pakan sumber protein dan memiliki kualitas nutrisi yang tinggi.
2. Sumber Protein Asal Hewani
Digunakan sebagai pelengkap pakan monogastrik yang pakan basalnya dari bijian / tumbuhan (nabati). Menyeimbangkan asam amino (lysin, methionine, trypsin) dan vitamin B12, Ca dan P. Perlu untuk monogastrik, untuk herbivora, terutama ruminansia, tidak perlu harga mahal (jumlah kecil) Unidentified growth & hatchability factors.
a.    Susu
Terutama diberikan sewaktu belum disapih, sumber protein, vitamin, mineral, dan laktosa.
b.     Tepung Hewan
Bahan baku berasal dari sisa-sisa pemotongan ternak di RPH. Sumber protein & mineral terutama untuk unggas & babi. Susunan nutrien bervariasi, tergantung bahan bakunya.
c.    Tepung Darah(Blood Meal)
Bahan baku diperoleh di rumah potong. Sumber protein Defisiensi isoleusin, arginine, methionine Ca & P rendah Volume darah ternak 7 – 9% BB Pemakaian 2 – 3% dalam ransum.
d.    Tepung Daging Tulang (Meat Bone Meal)
Dibuat dari ternak afkir dari peternakan besar( misal: Australia). Selain mengandung tepung tulang, kandungan gizi juga tergantung pada cara pengolahan: direbus → kadar PKnya masih tinggi, dibakar → hanya tinggal mineralnya. Bahan baku ikan laut / tawar atau sisa-sisanya. Kualitas tergantung macam ikan dan pengolahan.
e.         Tepung Udang
Bahan baku kebanyakan dari kepala dan kulit udang (udang laut / tawar). Tepung udang jarang tersedia. Kepala udang ±44% seekor udang kandungan mineral tinggi. PK kepala udang mengandung chitin yang tidak tercerna. Udang keseluruhan (whole) mengandung ±10% chitin. Kepala & cangkang mengandung ±50% chitin.
f.     Bulu
Hasil bulu 16% dari poultry; dapat digunakan sebagai sumber protein. Protein bulu disebut: keratin; mengandung 14 – 15% cystine, sangat sukar larut & dicerna→ dihidrolisis dulu, dimasak dengan autoclav dengan tekanan uap 15 – 20 lb selama 1 jam (345 kPa).

3. 5  Tabel Kandungan Nutrisi Bahan Pakan
Tabel 1. Bahan Pakan dari Limbah Industri Pertanian
No
Jenis Bahan
BK (%)
PK (%)
LK (%)
SK (%)
TDN (%)
1
Ampas tahu
10,788
25,651
5,317
14,527
76
2
Ampas kecap
85,43
36,381
17,257
17,816
89,553
3
Ampas bir
31,174
26,448
10,254
7,059
78,708
4
Ampas brem
81,634
3,13
2,12
2,111
55,826
5
Ampas gula cair
34,314
5,106
6,237
8,014
54,956
6
Bungkil kopra
90.557
27.597
11.216
6.853
75.333
7
Bungkil kelapa sawit
92,524
14,112
11,903
10,722
67,435
8
Bungkil kacang tanah
91,447
36,397
17,242
0,895
71,721
9
Bungkil kedelai
89,413
52,075
1,011
25,528
40,265
10
Bungkil tengkuang
92,524
14,112
11,903
10,722
67,435
11
Dedak padi
91,267
9,96
2,32
18,513
55,521
12
Kedelai BS
85,43
38,38
4,84
17,81
69,93
13
Onggok kering
90,17
2,839
0,676
8,264
77,249
14
Tumpi kedelai
91,417
21,134
3,029
23,179
69,425
15
Tumpi jagung
87.385
8.657
0,532
21.297
48,475
16
Tepung gaplek
87,024
2,412
0,792
8,93
73,489
17
Polard
89,567
16,412
4,007
5,862
74,828
18
Molasses
30,232
8,3
 -
63
Keterangan : BK=Berat Kering
                      PK=Protein Kasar
                      LK=Lemak Kasar
                      SK=Serat Kasar
                      TDN=Total Digestible Nutrient

Tabel 2. Bahan Pakan dari Pertanian
No
Nama Bahan
Protein (%)
TDN (%)
1
Klobot Jagung
5,15
49,54
2
Jerami Padi
4,91
45,05
3
Jerami Kedelai
11,96
42,74
4
Jerami Kulit kedelai
8
58,9
5
Jerami Kacang Tanah
12,94
62,29
6
Jerami Kacang Panjang
12,94
62,29
7
Jerami Kacang Otok
16,05
48,93
8
Kulit coklat
15,04
55,52
9
Kulit Kacang tanah
5,77
31,7
10
Kulit Klenteng
13,13
52,32
11
Tongkol Jagung
5,62
53,08
12
Pucuk Tebu
5,57
55,29
13
Daun Ketela Pohon
16,46
37,42
14
Batang Ketela pohon
5,89
48,15
15
Komak
22,14
70,98
16
Bhengok
14,25
49,42
17
Rumput lapang
6,51
49,65
18
Alang-alang
7,33
32,03
19
Rumput Gajah
10,02
67,68
20
Setaria
9
58,02
21
Jerami Kacang Hijau
23,26
58,08
Keterangan :  TDN = Total Digestible Nutrient

  
BAB IV
PENUTUP

4.    1 Kesimpulan
1.         Bahan pakan (bahan makanan ternak) adalah segala sesuatu yang dapat diberikan kepada ternak (baik berupa bahan organik maupun anorganik) yang sebagian atau seluruhnya dapat dicerna tanpa mengganggu kesehatan ternak. Pada umumnya pengertian pakan (feed) digunakan untuk hewan yang meliputi kuantitatif, kualitatif, kontinuitas serta keseimbangan zat pakan yang terkandung di dalamnya.
2.         Sumber protein dapat ditemui diberbagai jenis bahan pakan ternak seperti bahan pakan yang berasal dari tumbuhan baik itu dari hijauan ataupun nonhijauan dan juga ada yang berasal dari hewani
3.      Protein yang berasal dari hewani lebih baik, sebab mengandung asam amino essensial dan gizi yang lebih tinggi. Bahan makanan yang memiliki kadar protein yang tinggi mutunya ialah yang paling mendekati susunan protein tubuh.
4.    2 Saran
Di dalam pembuatan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran sangat dibutuhkan demi kelengkapan makalah ini.
                                              DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2012. Bahan Pakan Ternak. Fakultas Peternakan. Universitas Hasanuddin. Makassar.
Anonim. 2010. Bahan Pakan Nonhijauan. Fakultas Teknologi Pertanian. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Hartanto. 2008. Estimasi Konsumsi Bahan kering, Protein Kasar, Total Digestible Nutriens dan Sisa Pakan pada Sapi Peranakan Simmental. Agromedia 26 (2). Hal: 34-43.
Kartadiasastra.  1997.  Ilmu Pangan.  Penerjemah Hari Purnomo dan Adiono.  Universitas Indonesia Press.
Rasjid, Sjamsuddin. 2012. The Great Ruminant: Nutrisi, Pakan, dan Manajemen Produksi. Penerbit: Brilian Internasional Surabaya.
Santoso. 1996. Bahan Pakan dari Bungkil Kelapa. Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner, 2010 Agustus 2-3; Bogor, Indonesia. Bogor (ID): Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan. hlm 503-510.


2 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Artikel dan makalah yang bagus. Sangat lengkap untuk membantu kami dalam jasa aqiqah Bandung bersama www.aqiqahnusantara.co.id

    BalasHapus