Tugas !!!!
NUTRISI TERNAK DASAR
( JENIS PAKAN SUMBER PROTEIN PADA RUMINANSIA)
Oleh
VINA EKA PRASETIA NUR AULIA ANISA
L1A1 14 059
B
JURUSAN
PETERNAKAN
FAKULTAS
PETERNAKAN
UNIVERSITAS
HALU OLEO
KENDARI
2015
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Pakan menjadi faktor utama usaha
peternakan. Tersedianya pakan yang cukup kualitas, kuantitas, dan kontinuitas
sangat bepengaruh terhadap keberhasilan usaha peternakan. Saat ini industri
pakan di Indonesia sangat tergantung bahan pakan impor, padahal indonesia
memiliki banyak sumber pakan yang sangat berpotensi. Oleh karena itu, perlu
adanya penelitian untuk mencari bahan pakan alternatif yang ketersediaannya
melimpah, berkualitas dan kontinuitasnya terjamin, Salah satu peluang bahan
pakan alternatif yang bisa dimanfaatkan secara optimal adalah pemanfaatan
limbah industri pertanian.
Bahan pakan adalah segala sesuatu yang
dapat dimakan dan dapat dicerna sebagian atau seluruhnya tanpa mengganggu
kesehatan ternak yang memakannya. Agar ternak peliharaan tumbuh sehat dan kuat,
sangat diperlukan pemberian pakan. Pakan memiliki peranan penting bagi ternak,
baik untuk pertumbuhan ternak muda maupun untuk mempertahankan hidup dan
menghasikan produk (susu,anak dan daging) serta tenaga bagi ternak dewasa.
Fungsi lain dari pakan adalah untuk memelihara daya tahan tubuh dan kesehatan.
Agar ternak tumbuh sesuai dengan yang diharapkan, jenis pakan yang diberikan
pada ternak harus bermutu baik dan dalam jumlah cukup.
Pakan adalah makanan atau asupan yang
diberikan kepada hewan ternak (peliharaan). Istilah ini diadopsi dari bahasa
jawa. Pakan merupakan sumber energi dan materi bagi pertumbuhan dan kehidupan
makhluk hidup. Zat yang terpenting dalam pakan adalah protein. Pakan
berkualitas adalah pakan yang kandungan protein, lemak, karbohidrat, minera dan
vitaminnya seimbang. Pada umumnya pengertian pakan (feed) digunakan untuk hewan
meliputi kualitatif, kuantitatif kontinuitas serta keseimbangan zat pakan yang
terkandung di dalamnya. Pakan adalah segala sesuatu yang dapat diberikan
sebagai sumber energi dan zat-zat gizi, istilah pakan sering diganti dengan bahan
baku pakan yang telah dioah menjadi pellet, crumble atau mash. Bahan pakan
(bahan makanan ternak) adaah segala
sesuatu yang dapat diberikan kepada ternak baik yag berupa bahan organik maupun
bahan anorganik. Bahan organik yang terkandung dalam bahan pakan, protein,
lemak, serat kasar, bahan ekstrak tanpa nitrogen, sedang bahan anorganik
seperti calsium, phospor, magnesium, kalium, natrium.
1. 2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah
penulisan makalah ini yaitu untuk mengetahui jenis pakan sumber
protein pada ruminansia.
1. 3 Tujuan dan Manfaat
Tujuan dan manfaat penulisan makalah ini yaitu dapat mengetahui jenis pakan sumber
protein pada ruminansia.
BAB II
KAJIAN TEORI
Ternak-ternak dipelihara untuk
dimanfaatkan tenaga atau diambil hasilnya dengan cara mengembangbiakkannya
sehingga dapat meningkatkan pendapatan para peternak. Agar ternak peliharaan
tumbuh sehat dan kuat, sangat diperlukan pe,berian pakan. Pakan memiliki
peranan penting bagi ternak, baik untuk pertumbuhan ternak muda maupununtuk
mempertahankan hidup dan menghasilkan produk (susu, anak dan daging) serta
tenaga bagi ternak dewasa. Fungsi lain dari pakan adalah untuk memelihara daya
tahan tubuh dan kesehatan. Agar ternak tumbuh sesuai dengan yang diharapkan,
jenis pakan yang diberikan pada ternak harus bermutu baik dan dalam jumlah
cukup. Pakan yang sering diberikan pada ternak kerja antara lain: hijauan dan
konsentrat (makanan penguat) (Anonim, 2010).
Ternak menggunakan komponen zat-zat
gizi untuk memenuhi kebutuhan mempertahankan kondisi normal tubuhnya,
pertumbuhan jaringan tubuh, berproduksi dan bereproduksi. Produk-produk ternak
seperti daging, susu, telur dan hasil-hasil ikutan lain. Pada dasarnya
merupakan hasil dari serangkaian proses yang kompleks, mulai dari proses
pencernaan sampai metabolisme zat-zat gizi, yang mengakumulasikan protein,
karbohidrat, emak dan mineral pada jaringan-jaringan tubuh. Laju akumulasinya
menentukan jumlah produk yang dibentuk dan komposisi atau kualitas dari produk
tersebut ditentukan oleh laju akumulasi dari masing-masing komponennya selama
waktu tertentu ( Kartadiasastra, 1997).
Pakan adalah semua yang
bisa dimakan oleh ternak dan tidak mengganggu kesehatannya. Pada umumnya
pengertian pakan (feed)
digunakan untuk hewan yang meliputi kuantitatif, kualitatif, kontinuitas serta
keseimbangan zat pakan yang terkandung di dalamnya. Menurut pakan merupakan
aspek yang penting karena 70% dari total biaya produksi adalah untuk pakan.
Pakan merupakan sumber energi utama untuk pertumbuhan dan pembangkit tenaga
bagi ternak. Makin baik mutu dan jumlah pakan yang diberikan, makin besar
tenaga yang ditimbulkan dan makin besar pula energi yang tersimpan dalam bentuk
daging (Hartanto, 2008).
Pakan dapat digolongkan
ke dalam sumber protein, sumber energi dan sumber sumber serat kasar. Hijauan
pakan ternak merupakan sumber serat kasar yang utama yang berasal dari
tanaman yang berwarna hijau. Agar pakan tersebut dapat bermanfaat bagi ternak
untuk menghasilkan suatu produk, pakan harus diketahui kandungan zat–zat yang
terkandung didalamnya seperti air, karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan
mineral (Rasjid, 2012).
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pengertia Bahan Pakan dan Pakan
Bahan pakan
adalah segala sesuatu yang dapat dimakan dan dapat dicerna sebagian atau
seluruhnya tanpa mengganggu kesehatan ternak yang memakannya. Agar ternak
peliharaan tumbuh sehat dan kuat, sangat diperlukan pemberian pakan. Pakan
memiliki peranan penting bagi ternak, baik untuk pertumbuhan ternak muda maupun
untuk mempertahankan hidup dan menghasikan produk (susu,anak dan daging) serta
tenaga bagi ternak dewasa. Fungsi lain dari pakan adalah untuk memelihara daya
tahan tubuh dan kesehatan. Agar ternak tumbuh sesuai dengan yang diharapkan,
jenis pakan yang diberikan pada ternak harus bermutu baik dan dalam jumlah
cukup.
Pakan adalah
makanan atau asupan yang diberikan kepada hewan ternak (peliharaan). Istilah
ini diadopsi dari bahasa jawa. Pakan merupakan sumber energi dan materi bagi
pertumbuhan dan kehidupan makhluk hidup. Zat yang terpenting dalam pakan adalah
protein. Pakan berkualitas adalah pakan yang kandungan protein, lemak,
karbohidrat, minera dan vitaminnya seimbang. Pada umumnya pengertian pakan
(feed) digunakan untuk hewan meliputi kualitatif, kuantitatif kontinuitas serta
keseimbangan zat pakan yang terkandung di dalamnya. Pakan adalah segala sesuatu
yang dapat diberikan sebagai sumber energi dan zat-zat gizi, istilah pakan
sering diganti dengan bahan baku pakan yang telah dioah menjadi pellet, crumble
atau mash. Bahan pakan (bahan makanan ternak)
adaah segala sesuatu yang dapat diberikan kepada ternak baik yag berupa
bahan organik maupun bahan anorganik. Bahan organik yang terkandung dalam bahan
pakan, protein, lemak, serat kasar, bahan ekstrak tanpa nitrogen, sedang bahan
anorganik seperti calsium, phospor, magnesium, kalium, natrium.
3. 2 Peran
Nutrisi atau Nutrien di dalam Bahan Pakan Ternak Ruminansia
Keberhasilan usaha ternak ruminansia sangat dipengaruhi oleh kualitas
pakan. Pakan menjadi salah satu faktor utama keberhasilan usaha ternak, di
samping faktor genetis dan manajemen. Oleh karena itu, bibit ternak yang baik
dari jenis unggul hasil seleksi harus diimbangi dengan pemberian makanan yang
baik pula. Sebab, bibit ternak yang secara genetis baik akan memiliki
sifat-sifat keturunan yang baik pula apabila memperoleh makanan yang cukup dan
memenuhi syarat. Namun, perlu disadari bahwa pemberian makanan yang cukup dan
memenuhi syarat ini tidak berarti akan bisa mengubah sifat-sifat genetik
ternak. Misalnya, bangsa sapi Madura besarnya tubuh tidak akan bisa berubah
menyerupai bangsa sapi Hereford; bangsa sapi Hereford yang bertubuh besar, daya
kerjanya tak akan bisa menyamai bangsa sapi Ongole, dan sebagainya. Tetapi
paling tidak, pemberian makanan yang cukup dan memenuhi syarat pasti akan mampu
memunculkan sifat-sifat pembawaan dari bangsa-bangsa sapi tersebut, misalnya:
pertumbuhannya menjadi lebih sempurna dan lebih cepat, dan prosentase karkasnya
pun menjadi lebih baik.
Pemberian pakan terhadap ternak ruminansia harus dilakukan secara
kontinu sepanjang waktu. Sebab, pemberian pakan yang tidak kontinu akan
menimbulkan goncangan terhadap ternak-ternak tersebut sehingga pertumbuhannya
terganggu. Hal ini sering terjadi pada ternak-ternak yang dipelihara di daerah
tropis, termasuk di negara kita. Pertumbuhan ternak-ternak yang dipelihara di
daerah tropis sering mengalami kurva naik-turun yang sangat tajam. Pada musim
penghujan pertumbuhan dan pertambahan berat badannya sangat cepat, karena
mendapat makanan yang cukup dan memenuhi syarat. Tetapi pada musim kemarau
pertumbuhan berat badannya dapat menurun secara drastis. Sebab selama musim
kemarau daya cerna hijauan/rerumputan berkurang. Hal ini terutama disebabkan
oleh hilangnya energi, mineral dan protein yang terkandung dalam
hijauan/rerumputan akibat kekurangan air. Dengan demikian hijauan/rerumputan
yang diberikan kepada ternak tidak memenuhi syarat, bahkan volume pemberiannya
pun seringkali sangat kurang. Akibatnya ialah pertumbuhan terhambat, ternak
yang sudah dewasa berat badannya menurun/kurus, sebagai ternak tidak memenuhi
syarat, perkembangbiakannya mundur karena fertilitasnya pun menurun, prosentase
karkasnya juga sangat rendah.
Oleh karena itu para peternak , harus berusaha memberikan makanan yang
cukup dan memenuhi syarat sesuai dengan yang dibutuhkan oleh ternak-ternak
tersebut. Makanan ternak yang memenuhi syarat ialah makanan yang mengandung:
protein, karbohidrat, lemak, vitamin-vitamin, mineral, dan air. Kesemuanya itu
bisa disediakan dalam bentuk hijauan dan konsentrat.
3. 3 Pakan Sumber Protein
Golongan bahan pakan sumber protein meliputi semua bahan
pakan ternak yang mempunyai kandungan protein minimal 20% (berasal dari
hewan/tanaman).
Golongan
ini dibedakan menjadi 3 kelompok:
Ø Kelompok hijauan sebagai sisa hasil
pertanian yang terdiri atas jenis daun-daunan sebagai hasil sampingan (daun
nangka, daun pisang, daun ketela rambat, ganggang dan bungkil),
Ø Kelompok hijauan yang sengaja
ditanam, misalnya lamtoro, turi kaliandra, gamal dan sentero,
Ø Kelompok bahan yang dihasilkan dari
hewan (tepung ikan, tepung tulang dan sebagainya).
Beberapa pakan sumber protein:
a. Tepung Darah
Tepung
darah merupakan limbah jagal yang banyak di Indonesia, tetapi jarang digunakan
karena penampungan darah bekas jagal itu kotor dan banyak tercemar tinja sapi
atau kerbau yang dipotong Kandungan proteinnya tinggi, bahkan lebih tinggi dari
bungkil kedelai (Santoso, 1996).
Daging
hewan keong itu bisa digunakan sebagai pengganti tepung ikan dan kulitnya
bisa menjadi pengganti tepung tulang. Selama ini Indonesia masih mengimpor
bahan baku pakan, seperti tepung ikan dan tepung tulang, yang mencapai ratusan
ribu ton dalam setahun (Anonim, 2012).
b. Kacang gude
Kacang
gude mengandung gizi yang cukup tinggi yakni 22% protein, 65% karbohidrat dan
15% lemak. Kacang gude dapat dimanfaatkan sebagai pengganti kedelai atau bahn
pencampur pada produk yang mengunakan bahan dasar kedelai, misalnya temped dan
kecap. Selain sebagai bahan pangan, tanaman kacang gude digunakan pula sebagai
pakan ternak, pelindung di pembibitan, pencegaha erosi, dan pematah angin
(Anonim, 2012).
c. Bungkil kelapa
Bungkil
kelapa merupakan limbah dari pembuatan minyak kelapa dapat digunakan sebagai
pakan lemak. Indonesia kaya akan pohon kelapa dan banyak mendirikan pabrik
minyak goreng, sehingga bungkil kelapa banyak tersedia kandungan protein cukup
tinggi sekitar 21,6% dan energi metabolis sekitar 1540 - 1745 Kkal/Kg. Tetapi
bungkil kelapa ini miskin akan Cysine dan Histidin serta kandungan lemaknya
tinggi sekitar 15%. Oleh karena itu penggunaan dalam menyusun ransum tidak
melebihi 20%, sedang kekurangan Cysine dan Histidin dapat dipenuhi dari tepung
itu atau Cysine buatan pabrik (Santoso, 1996).
d.
Sulfur
Sulfur
juga termasuk sumber energi. Sulfur adalah nutrisi utama bagi semua organisme.
akumulasi unsur-unsur lain, membuat bahan tanaman (nabati ekstraksi) kurang
cocok untuk digunakan sebagai pakan ternak dan untuk konsumsi manusia. Sulfur
(S) asimilasi oleh tumbuhan memainkan peran penting dalam siklus S di alam, dan
metabolisme S berasimilasi menyediakan berbagai senyawa yang bermanfaat bagi hewan,
termasuk manusia (Anonim, 2012).
e.
Tepung
keong
Daging
hewan keong itu bisa digunakan sebagai pengganti tepung ikan dan kulitnya
bisa menjadi pengganti tepung tulang. Selama ini Indonesia masih mengimpor
bahan baku pakan, seperti tepung ikan dan tepung tulang, yang mencapai ratusan
ribu ton dalam setahun (Anonim, 2012).
f.
Tepung
rese
Kandungan proteinnya bervariasi
antara 43 – 47% dan merupakan sumber kalsium yang baik karena mengandung kitin.
Tapi di Indonesia pemakaiannya belum umum, karena produksinya memang sedikit
(Anonim, 2012).
g.
Herbal
Tujuan penggunaan herbal adalah untuk mengganti penggunaan
antibiotik dalam pakan dan air minum sebagai feed additive yang dapat
memberikan efek negatif pada ternak seperti growth promoter dan pencegah
penyakit serta dapat menurunkan kolesterol dalam tubuh ternak. Penggunaan
herbal sebagai feed additive dalam ransum broiler bertujuan untuk mengganti
penggunaan antibiotik sebagai growth promotor dan pencegah penyakit pada ternak
unggas sehingga ternak dan manusia dapat terhindar dari residue antibiotik dan
resistensi bakteri (Anonim, 2010).
3. 4 Jenis-jenis Bahan Pakan Sumber Protein
1. Sumber Protein Asal Tanaman
Jenis-jenis
bahan pakan sumber protein berasal dari tanaman dibagi menjadi dua yaitu:
a.
Bahan Pakan Nonhijauan
1)
Dedak padi, adalah kulit gabah halus yang bercampur
dengan sedikit pecahan lembaga beras dan daya cernanya relatif rendah.
2)
Dedak
jagung, adalah
kulit jagung halus yang bercampur dengan sedikit pecahan lembaga jagung dedak
jagung ini sangat baik diberikan pada ternak.
3)
Bungkil kelapa, adalah hasil sisa dari pembuatan dan
ekstraksi minyak kelapa yang didapat dari daging kelapa yang telah dikeringkan
terlebih dahulu.
4)
Bungkil
kacang tanah, digunakan sebagai komposisi dalam ransum
konsentrat untuk sapi, babi dan ayam, hanya perlu dibatasi jumlah pemberiannya
karena kadar lemaknya cukup tinggi dan harganya relatif mahal.
5)
Onggok,
merupakan
hasil sisa dalam pembuatan tepung kanji, dapat diberikan pada ternak sapi dan
babi sebagai ransumnya.
6)
Kulit
kopi, dalam
pengolahan kopi akan dihasilkan 45% kulit kopi, 10% lendir, 5% kulit ari dan
40% biji kopi. Pemanfaatan kulit kopi sebagai pakan ternak pada usaha
pembibitan dapat menggantikan konsentrat komersial hingga 20%.
7)
Kulit
kakao, limbah
pengolahan buah kakao yang dapat digunakan sebagai bahan pakan ternak
diantaranya kulit (pod) luar dan kulit biji. Hasil penelitian penggunaan
limbah kakao pada ternak ruminansia, menunjukan bahwa pemakaian pod kakao
pada taraf 30% tanpa pengolahan, dapat menurunkan kecernaan in vitro.
Pemanfaatan-nya untuk usaha pembibitan dapat mencapai 20% dalam konsentrat
komersial.
8)
Ubi
kayu dan hasil ikutannya, tepung gaplek dan onggok mempunyai
kadar energi yang tinggi, hampir menyamai jagung, akan tetapi rendah kadar
protein maupun asam amino. Tepung gaplek maupun onggok tergolong sebagai
karbohidrat yang mudah dicerna. Hasil ikutan ubi kayu yang banyak digunakan sebagai bahan
pakan ternak diantaranya adalah onggok (gamblong), gaplek afkir dan tepung
tapioka afkir. Hasil penelitian dan aplikasi di daerah panas telah banyak
membuktikan, bahwa bahan pakan asal ubi kayu mempunyai nilai biologis yang
lebih baik dibandingkan dengan dedak padi kualitas rendah. Pemanfaatan dapat
mencapai 75% dalam konsentrat murah/komersial.
9)
Kulit kacang tanah, pemanfaatan
kulit kacang tanah sebagai pakan ternak belum optimal; sebagian besar hanya
dibuang atau dibakar. Pemanfaatan kulit kacang tanah untuk usaha pembibitan
dapat mencapai 20% dalam konsentrat komersial.
10)
Kedelai
dan ikutannya, hasil ikutan kedelai yang banyak
digunakan sebagai ransum ternak ruminansia diantaranya adalah ampas tahu, ampas
kecap, kedelai afkir dan jerami kedelai. Penggunaan bahan pakan asal kedelai
dan ikutannya dapat digunakan semaksimal mungkin.
b. Bahan Pakan
Hijauan
1)
Jerami adalah hijauan yang berasal dari hasil sisa pertanian, jenis sumber
pakan ini
berkualitas rendah.
2)
Hijauan
segar atau jenis rerumputan merupakan
bahan pakan pokok bagi ternak ruminansia jenis pakan sumber serat yang memiliki
kandungan nutrisi yang rendah, baik itu ditanam maupun tumbuh secara liar.
3)
Hijauan
kering atau hay merupakan hijauan segar yang segaja dikeringkan untuk disimpan
dalam jangka waktu yang lama bertujuan untuk cadangan makanan atau pakan ketika
nantinya datang musim kekurangan pakan.
4)
Leguminosa
merupakan pakan sumber protein dan memiliki kualitas nutrisi yang tinggi.
2. Sumber Protein Asal Hewani
Digunakan
sebagai pelengkap pakan monogastrik yang pakan basalnya dari bijian / tumbuhan
(nabati). Menyeimbangkan asam amino (lysin, methionine, trypsin) dan vitamin B12,
Ca dan P. Perlu untuk monogastrik, untuk herbivora, terutama ruminansia, tidak
perlu harga mahal (jumlah kecil) Unidentified growth & hatchability
factors.
a.
Susu
Terutama diberikan sewaktu belum disapih, sumber protein,
vitamin, mineral, dan laktosa.
b.
Tepung Hewan
Bahan baku berasal dari sisa-sisa pemotongan ternak di RPH.
Sumber protein & mineral terutama untuk unggas & babi. Susunan nutrien
bervariasi, tergantung bahan bakunya.
c.
Tepung
Darah(Blood Meal)
Bahan baku diperoleh di rumah potong. Sumber protein
Defisiensi isoleusin, arginine, methionine Ca & P rendah Volume darah
ternak 7 – 9% BB Pemakaian 2 – 3% dalam ransum.
d.
Tepung Daging Tulang (Meat Bone Meal)
Dibuat dari ternak afkir dari
peternakan besar( misal: Australia). Selain mengandung tepung tulang, kandungan
gizi juga tergantung pada cara pengolahan: direbus → kadar PKnya masih tinggi,
dibakar → hanya tinggal mineralnya. Bahan baku ikan laut / tawar atau
sisa-sisanya. Kualitas tergantung macam ikan dan pengolahan.
e.
Tepung
Udang
Bahan
baku kebanyakan dari kepala dan kulit udang (udang laut / tawar). Tepung udang
jarang tersedia. Kepala udang ±44% seekor udang kandungan mineral tinggi. PK
kepala udang mengandung chitin yang tidak tercerna. Udang keseluruhan (whole)
mengandung ±10% chitin. Kepala & cangkang mengandung ±50% chitin.
f.
Bulu
Hasil bulu 16% dari poultry; dapat
digunakan sebagai sumber protein. Protein bulu disebut: keratin; mengandung 14
– 15% cystine, sangat sukar larut & dicerna→ dihidrolisis dulu, dimasak
dengan autoclav dengan tekanan uap 15 – 20 lb selama 1 jam (345 kPa).
3. 5 Tabel Kandungan Nutrisi Bahan
Pakan
Tabel 1. Bahan Pakan dari Limbah
Industri Pertanian
No
|
Jenis Bahan
|
BK (%)
|
PK (%)
|
LK (%)
|
SK (%)
|
TDN (%)
|
1
|
Ampas tahu
|
10,788
|
25,651
|
5,317
|
14,527
|
76
|
2
|
Ampas kecap
|
85,43
|
36,381
|
17,257
|
17,816
|
89,553
|
3
|
Ampas bir
|
31,174
|
26,448
|
10,254
|
7,059
|
78,708
|
4
|
Ampas brem
|
81,634
|
3,13
|
2,12
|
2,111
|
55,826
|
5
|
Ampas gula cair
|
34,314
|
5,106
|
6,237
|
8,014
|
54,956
|
6
|
Bungkil kopra
|
90.557
|
27.597
|
11.216
|
6.853
|
75.333
|
7
|
Bungkil kelapa
sawit
|
92,524
|
14,112
|
11,903
|
10,722
|
67,435
|
8
|
Bungkil kacang
tanah
|
91,447
|
36,397
|
17,242
|
0,895
|
71,721
|
9
|
Bungkil kedelai
|
89,413
|
52,075
|
1,011
|
25,528
|
40,265
|
10
|
Bungkil tengkuang
|
92,524
|
14,112
|
11,903
|
10,722
|
67,435
|
11
|
Dedak padi
|
91,267
|
9,96
|
2,32
|
18,513
|
55,521
|
12
|
Kedelai BS
|
85,43
|
38,38
|
4,84
|
17,81
|
69,93
|
13
|
Onggok kering
|
90,17
|
2,839
|
0,676
|
8,264
|
77,249
|
14
|
Tumpi kedelai
|
91,417
|
21,134
|
3,029
|
23,179
|
69,425
|
15
|
Tumpi jagung
|
87.385
|
8.657
|
0,532
|
21.297
|
48,475
|
16
|
Tepung gaplek
|
87,024
|
2,412
|
0,792
|
8,93
|
73,489
|
17
|
Polard
|
89,567
|
16,412
|
4,007
|
5,862
|
74,828
|
18
|
Molasses
|
30,232
|
8,3
|
-
|
-
|
63
|
Keterangan : BK=Berat Kering
PK=Protein
Kasar
LK=Lemak
Kasar
SK=Serat
Kasar
TDN=Total
Digestible Nutrient
Tabel 2. Bahan Pakan dari Pertanian
No
|
Nama Bahan
|
Protein (%)
|
TDN (%)
|
1
|
Klobot Jagung
|
5,15
|
49,54
|
2
|
Jerami Padi
|
4,91
|
45,05
|
3
|
Jerami Kedelai
|
11,96
|
42,74
|
4
|
Jerami Kulit
kedelai
|
8
|
58,9
|
5
|
Jerami Kacang Tanah
|
12,94
|
62,29
|
6
|
Jerami Kacang
Panjang
|
12,94
|
62,29
|
7
|
Jerami Kacang Otok
|
16,05
|
48,93
|
8
|
Kulit coklat
|
15,04
|
55,52
|
9
|
Kulit Kacang tanah
|
5,77
|
31,7
|
10
|
Kulit Klenteng
|
13,13
|
52,32
|
11
|
Tongkol Jagung
|
5,62
|
53,08
|
12
|
Pucuk Tebu
|
5,57
|
55,29
|
13
|
Daun Ketela Pohon
|
16,46
|
37,42
|
14
|
Batang Ketela pohon
|
5,89
|
48,15
|
15
|
Komak
|
22,14
|
70,98
|
16
|
Bhengok
|
14,25
|
49,42
|
17
|
Rumput lapang
|
6,51
|
49,65
|
18
|
Alang-alang
|
7,33
|
32,03
|
19
|
Rumput Gajah
|
10,02
|
67,68
|
20
|
Setaria
|
9
|
58,02
|
21
|
Jerami Kacang Hijau
|
23,26
|
58,08
|
Keterangan : TDN = Total
Digestible Nutrient
BAB IV
PENUTUP
4. 1 Kesimpulan
1.
Bahan pakan
(bahan makanan ternak) adalah segala sesuatu yang dapat
diberikan kepada ternak (baik berupa bahan organik maupun anorganik) yang
sebagian atau seluruhnya dapat dicerna tanpa mengganggu kesehatan ternak. Pada
umumnya pengertian pakan (feed) digunakan untuk hewan yang meliputi kuantitatif,
kualitatif, kontinuitas serta keseimbangan zat pakan yang terkandung di
dalamnya.
2.
Sumber
protein dapat ditemui diberbagai jenis bahan pakan ternak seperti bahan pakan
yang berasal dari tumbuhan baik itu dari hijauan ataupun nonhijauan dan juga
ada yang berasal dari hewani
3. Protein
yang berasal dari hewani
lebih baik, sebab mengandung asam amino essensial dan gizi yang lebih tinggi.
Bahan makanan yang memiliki kadar protein yang tinggi mutunya ialah yang paling
mendekati susunan protein tubuh.
4. 2 Saran
Di dalam pembuatan makalah ini masih terdapat
banyak kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran sangat dibutuhkan demi
kelengkapan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2012. Bahan Pakan Ternak. Fakultas Peternakan. Universitas Hasanuddin. Makassar.
Anonim. 2010. Bahan Pakan Nonhijauan.
Fakultas Teknologi Pertanian. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Hartanto. 2008. Estimasi
Konsumsi Bahan kering, Protein Kasar, Total Digestible Nutriens dan Sisa Pakan
pada Sapi Peranakan Simmental. Agromedia 26 (2). Hal: 34-43.
Kartadiasastra. 1997. Ilmu Pangan.
Penerjemah Hari Purnomo dan Adiono.
Universitas Indonesia Press.
Rasjid, Sjamsuddin.
2012. The Great Ruminant: Nutrisi, Pakan,
dan Manajemen Produksi. Penerbit: Brilian Internasional Surabaya.
Santoso. 1996. Bahan Pakan dari Bungkil Kelapa. Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner, 2010 Agustus 2-3; Bogor, Indonesia.
Bogor (ID): Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan. hlm 503-510.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusArtikel dan makalah yang bagus. Sangat lengkap untuk membantu kami dalam jasa aqiqah Bandung bersama www.aqiqahnusantara.co.id
BalasHapus