Makalah…!!
BIOTEKNOLOGI
PETERNAKAN
“DNA
Sebagai Inti Dasar Kehidupan”
Oleh :
Kelompok
IV
Nama-Nama
: Vina Eka Prasetia Nur Aulia Anisa (L1A1 14 059)
Mohamad
Soaleh (L1A1 14 067)
Wesno (L1A1 14 063)
Sunarsih (L1A1 14 073)
Wa Ode
Zuliati (L1A1 14 061)
Inggriani
Junianti R (L1A1 14 077)
Kelas
: Ganjil
JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2017
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.
Pendahuluan
Sel merupakan unit
struktur dan fungsional terkecil makhluk hidup. Sel dikendalikan oleh suatu
organel yaitu nucleus. Nukleus merupakan organel yang penting karena nucleus
sebagai pengendali semua kegiatan sel, tanpa adanya nucleus maka
kegiatan-kegiatan sel tidak dapat berlangsung. Tidak dapat berlangsungnya
kegiatan di sel tentu akan mengganggu fungsi jaringan serta organ dalam tubuh
kita, serta tanpa adanya nucleus maka sel tidak akan dapat hidup dalam waktu
yang lama.
Dengan fungsi tersebut tentunya nucleus memiliki struktur yang khas sebagai penompang fungsi-fungsi tersebut. Struktur nucleus akan membantu dalam pelaksanaan tugas-tugasnya.
Dengan fungsi tersebut tentunya nucleus memiliki struktur yang khas sebagai penompang fungsi-fungsi tersebut. Struktur nucleus akan membantu dalam pelaksanaan tugas-tugasnya.
Nukleus memiliki peran
yang sangat vital dalam kehidupan sebuah sel. Peranan nucleus dalam hal ini
adalah untuk mengatur dan mengontrol segala aktifitas kehidupan sel serta
membawa informasi genetik yang diturunkan ke generasi berikutnya. Informasi
genetik ini disimpan dalam suatu molekul polinukleutida yang disebut DNA
(Deoxyribonucleic acid). DNA pada umumnya tersebar di dalam nucleus sebagai
matriks seperti benang yang disebut kromatin
Asam nukleat adalah polinukleotida yang terdiri dari
unit-unit mononukleotida, jika unit-unit pembangunnya dioksinukleotida maka
asam nukleat itu disebut dioksiribonukleat (DNA) dan jika terdiri dari
unit-unit mononukleotida disebut asam ribonukleat (RNA).
Asam-asam nukleat seperti asam dioksiribosa nukleat (DNA)
dan asam ribonukleat (RNA) memberikan dasar kimia bagi pemindahan keterangan di
dalam semua sel. Asam nukleat merupakan molekul makro yang memberi keterangan
tiap asam nukleat mempunyai urutan nukleotida yang unik sama seperti urutan
asam amino yang unik dari suatu protein tertentu karena asam nukleat merupakan
rantai polimer yang tersusun dari satuan monomer yang disebut nukleotida.
Dua tipe utama asam nukleat adalah asam
dioksiribonukleat(DNA) dan asam ribonukleat (RNA). DNA terutama ditemui dalam
inti sel, asam ini merupakan pengemban kode genetik dan dapat memproduksi atau
mereplikasi dirinya dengan tujuan membentuk sel-sel baru untuk memproduksi
organisme itu dalam sebagian besar organisme, DNA suatu sel mengerahkan
sintesis molekul RNA, satu tipe RNA, yaitu messenger RNA(mRNA), meninggalkan
inti sel dan mengarahkan tiosintesis dari berbagai tipe protein dalam organisme
itu sesuai dengan kode DNA-nya.
1.2.
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah
dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.
Apakah DNA Sebagai Inti Dasar Kehidupan
1.3. Tujuan
Adapun tujuan dalam
pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.
Untuk mengetahui Peran DNA Sebagai Inti
Dasar Kehidupan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Nukleus (Inti Sel)
Nukleus memiliki peran yang sangat vital
dalam kehidupan sebuah sel. Peranan nucleus dalam hal ini adalah untuk mengatur
dan mengontrol segala aktifitas kehidupan sel serta membawa informasi genetik
yang diturunkan ke generasi berikutnya. Informasi genetik ini disimpan dalam
suatu molekul polinukleutida yang disebut DNA (Deoxyribonucleic acid). DNA pada
umumnya tersebar di dalam nucleus sebagai matriks seperti benang yang disebut
kromatin. Ketika sel akan memulai membelah, kromatin akan berkondensasi
membentuk struktur yang lebih padat dan memendek yang selanjutnya disebut
kromosom. Kromosom tersusun atas molekul DNA dan protein histon. Struktur di
dalam nucleus yang merupakan tempat berkonsentrasinya molekul DNA adalah nucleolus
(anak inti.). Nucleolus berperan sebagai tempat terjadinya sintesis molekul RNA
(Ribonucleic acid) dan ribosom. RNA merupakan hasil salinan DNA yang akan
ditransfer ke sitoplasma untuk diterjemahkan menjadi rantai asam amino yang
disebut protein (Campbell dkk, 2000).
Inti sel atau nukleus adalah organel yang
ditemukan pada sel eukariotik. Organel ini mengandung sebagian besar materi
genetik sel dengan bentuk molekul DNA linier panjang yang membentuk kromosom
bersama dengan beragam jenis protein. Gen di dalam kromosom-kromosom inilah
yang membentuk genom inti sel.
Fungsi utama nukleus adalah untuk menjaga
integritas gen-gen tersebut dan mengontrol aktivitas sel dengan mengelola
ekspresi gen. Selain itu, nukleus juga berfungsi untuk mengorganisasikan gen
saat terjadi pembelahan sel, memproduksi mRNA untuk mengkodekan protein,
sebagai tempat sintesis ribosom, tempat terjadinya replikasi dan transkripsi
dari DNA, serta mengatur kapan dan di mana ekspresi gen harus dimulai,
dijalankan, dan diakhiri. Nukleus memiliki peran yang sangat vital dalam
kehidupan sebuah sel. Peranan nucleus dalam hal ini adalah untuk mengatur dan
mengontrol segala aktifitas kehidupan sel serta membawa informasi genetik yang
diturunkan ke generasi berikutnya. Informasi genetik ini disimpan dalam suatu
molekul polinukleutida yang disebut DNA (Deoxyribonucleic acid). DNA pada
umumnya tersebar di dalam nucleus sebagai matriks seperti benang yang disebut
kromatin. Ketika sel akan memulai membelah, kromatin akan berkondensasi
membentuk struktur yang lebih padat dan memendek yang selanjutnya disebut
kromosom. Kromosom tersusun atas molekul DNA dan protein histon. Struktur di
dalam nucleus yang merupakan tempat berkonsentrasinya molekul DNA adalah
nucleolus (anak inti.). Nucleolus berperan sebagai tempat terjadinya sintesis
molekul RNA (Ribonucleic acid) dan ribosom. RNA merupakan hasil salinan DNA
yang akan ditransfer ke sitoplasma untuk diterjemahkan menjadi rantai asam
amino yang disebut protein (Marianti, 2006).
2.2. Struktur Nukleus
2.2.1. Membran nucleus
Membrane sel inilah
yang membedakan antara sel eukaripotik dengan sel prokariotik, dimana pada sel
prokariotik tidak ada membrane sel. Melalui membrane sel inilah nucleus dapat
mengeluarkan berbagai macam RNA dan sub unit ribosom ke sitoplasma karena
memiliki struktur sebagai berikut:
Dalam mikroskop elekron
menunjukkan bahwa membrane nucleus memiliki 2 lapis membrane unit pararel yang
dipisahkan oleh celah sempit berukuran antar 40-70 nm yang disebut
sisterna perinukleus atau intermembran space. Bersama-sama, pasangan membrane
inti serta celah diantarnya merupakan selapu inti. Setipa lapis membrane
strukturnya sama dengan struktur membrane organel yang lain, yaitu adanya
pospolipd bilayer. Membrane luar dari selaput inti berhubungan langsung dengan
sistem membrane sitoplasma yang dikenal dengan reticulum endoplasma. Karena itu
membrane luar inti dan reticulum memiliki satu cirri sama yaitu keduanya
ditaburi oleh ribosom, yang merupakan organel yang berperan dalam sintesis
protein.
Dalam membrane nucleus
terdapat lamina fibrosa yaitu struktur protein yang berhubungan erat dengan
selaput inti, yang variasi ketebalannya antar 80-300nm tergantung dari sel yang
diamati, namun pori membrane nucleus tidak ditutupi oleh struktur ini. Lamina fibrosa
terdiri dari 3 lapis polipeptida , disebut lamin, yang merupakan bagian dari
matriks inti. Lamin inilah yang akan berperan saat pembelah sel. Saat fase
telofase lamin inti akan terfosforilasi dan saat telofasi pori dan lamin akan
mengalami defosorilasi yaitu lamina inti terbentuk kembali. Maka pada saat
profase membrane nucleus akan hilang akibat dari terfosforilasinya lamin.
Dalam membrane nucleus
terdapat pori inti yang menyediakan jalan diantara inrti dan sitoplasma. Pori
ini begaris tengah rata-rata 70nm. Pori ini tidak terbuka namun dijembatani
oleh sebuah membrane kedap electron berupa difragma protein lapis-tunggal.
Struktur ini lebih tipis dari membrane yang membentuk selaput inti.
Permeabilitas inti terhadap molekul sangat bervariasi namun semua pori
permeable terhadap beberapa molekul misalnya mRNA, protein sitoplasma.
2.2.2 Kromatin
Kromatin pada saat
interfase tampak sebagai butir-butir yang tersebar pada seluruh inti tanpa
adanya benang-benang kromosom. Namun sebaliknya, jika inti sel sedang
bermitosis buti-butir kromatin tidak terlihat dan akan tampak benang-benang
kromosom. Istilah kromosom diperuntukan bagi kromatin yang membentuk gambaran
sebagai batang-batang halus saat pembelahan sel. Kromosom tersusun atas molekul
DNA (16%), RNA (12%) dan nucleoprotein (72%). Nukleoprotein sendiri tersusun
atas berbagai jenis protein, yaitu protamin, histon, nonhiston dan berbagai
enzim di antaranya polymerase DNA dan RNA.
Karena memiliki komatin
inilah maka nukleus berfungasi sebagai imformasi genetik serta pengendali
seluruh kegiatan sel. Pengendali seluruh kegiatan sel, karena dalam nukleus
terdapat kromatin yang didalamnya terdapat DNA, melalui DNA inilah protein
disintesis dengan bantuan RNA dan enzim. Protein merupakan molekul yang sangat
penting bagi sel dan tubuh kita, karena enzim, hormone dan antibody memerlukan
protein.
2.2.3. Nukleolus
Struktur nucleolus
(anak inti) akan terlihat di bawah pengamatan mikroskop electron sebagai sebuah
atau lebih bangunan basofil yang berukuran lebih besar daripada ukuran
butir-butir kromatin. Nukleolus merupakan tempat berlangsungnya transkripsi gen
yang dari proses tersebut didapatkan molekul rRNA. rRNA adalah salah satu jenis
RNA yang merupakan materi penyusun ribosom. Molekul rRNA yang baru terbentuk
segera dikemas bersama protein ribosom untuk dikeluarkan dari inti sel.
Transkripsi molekul rRNA di dalam nucleolus menjamin terbentuknya molekul
ribosom yang ada di dalam sitoplasma. Untuk kebutuhan tersebut, maka di dalam anak
inti terdapat sejumlah potongan-potongan DNA (rDNA) yang ditranskripsi menjadi
rRNA secara berulang-ulang dan berjalan sangat cepat dengan bantuan enzim RNA
polymerase I. Potongan-potongan DNA tersebut dinamakan nucleolar organizer.
Kandungan RNA dalam anak inti jika dibandingkan dengan bagian lain dari inti
sel adalah tidak tetap, yaitu diperkirakan 5%-20%.
2.2.4. Nukleoplasma
Nukleoplasma merupakan
substansi transparan, semi solid (agak padat), yang terletak di dalam nukleus.
Komposisi tersusun dari asam, nukleat (DNA & RNA), yang merupakan materi
genetik, protein dan garam-garam mineral.
a.
Asam
Nukleat
Asam terdapat dalam dua
bentuk, yaitu : asam dioksiribosa (DNA) dan ribosa (RNA). Biasanya dalam
nukleus kedua asm nukleat ini bergabung dengan protein yang disebut
nukleuprotein. Banyaknya DNA dalam nukleus bervariasi. Misalnya pada nukleus
sel salamander (Amphibia) mengandung DNA lebih banyak dibandingkan dengan
nucleus sel mamalia.
b.
Protein
Nukleus
Jenis protein yang
terdapat pada nukleus (Nukleuprotein ) yaitu, protamin dan histon. Selain kedua
jenis protein ini pada nukleus terdapat protein lain yang bersifat asam, yaitu:
nonhiston protein dan enzim nukleus
c. Garam-garam Mineral
Nukleus mengandung
sejumlah kofaktor, prekursor dan mineral NAD, ATP, dan acetil CoA. Hasil
analisis abu nukleus mengandung unsur fosfor kalium, natrium, kalsium dan
magnesium. Fosfor banyak terdapat pada nucleolus.
2.3. Defenisi DNA dan
RNA
DNA (Asam Deoksiribonukleat) merupakan asam nukelat
yang didalamnya terdapat sel makhluk hidup yang merupakan tempat penyimpanan
informasi genetik. DNA ialah biomolekul primer semua makhluk hidup yang
membentuk dan menyusun berat kering. DNA dalam bahasa inggris disebut
deoxyribonucleic acid. DNA terdiri dari materi yang membentuk kromosom-kromosom
dan informasi genetik yang tersimpan dalam tubuh makhluk hidup (Sugiono, 2004).
Asam nukleat adalah polinukleotida yang terdiri dari
unit-unit mononukleotida, jika unit-unit pembangunnya dioksinukleotida maka
asam nukleat itu disebut dioksiribonukleat (DNA) dan jika terdiri dari
unit-unit mononukleotida disebut asam ribonukleat (RNA).
RNA (Asam Ribonukleat) Merupakan suatu rangkaian
nukleotida yang saling berhubungan seperti rantai. RNA ialah hasil dari
transkripsi dari suatu fragmen DNA, sehingga RNA sebagai polimer yang jauh
lebih pendek jika dibandingkan DNA. Berbeda dengan DNA yang umumnya dijumpai
dalam inti sel, Kebanyak dari RNA terdapat dalam sitoplasma, khususnya di
ribosom.
DNA dan RNA mempunyai sejumlah sifat kimia dan fisika yang
sama sebab antara unit-unit mononukleotida terdapat ikatan yang sama yaitu
melalui jembatan fosfodiester antara posisi 3′ suatu mononukleotida dan posisi
5′ pada mononukleotida lainnya(Harpet, 1980).
Asam-asam nukleat seperti asam dioksiribosa nukleat (DNA)
dan asam ribonukleat (RNA) memberikan dasar kimia bagi pemindahan keterangan di
dalam semua sel. Asam nukleat merupakan molekul makro yang memberi keterangan
tiap asam nukleat mempunyai urutan nukleotida yang unik sama seperti urutan
asam amino yang unik dari suatu protein tertentu karena asam nukleat merupakan
rantai polimer yang tersusun dari satuan monomer yang disebut nukleotida (Dage,
1992).
Dua tipe utama asam nukleat adalah asam dioksiribonukleat
(DNA) dan asam ribonukleat (RNA). DNA terutama ditemui dalam inti sel, asam ini
merupakan pengemban kode genetik dan dapat memproduksi atau mereplikasi dirinya
dengan tujuan membentuk sel-sel baru untuk memproduksi organisme itu dalam
sebagian besar organisme, DNA suatu sel mengerahkan sintesis molekul RNA, satu
tipe RNA, yaitu messenger RNA(mRNA), meninggalkan inti sel dan mengarahkan
tiosintesis dari berbagai tipe protein dalam organisme itu sesuai dengan kode
DNA-nya (fessenden, 1990).
2.4. Struktur DNA dan
RNA
2.4.1. Struktur DNA
Struktur DNA pertama kali ditemukan oleh James Watson dan
Francis Crick. Struktur DNA disebut struktur rantai berganda Watson-Crick. DNA
merupakan makro molekul atau molekul yang besar dan berisi 2 rantai
polinukleoitida yang saling berkaitan. Setiap nukelotida terbentuk tiga susunan
komponen yakni nitrogen, gula pentosa, dan gugus fosfat. Di dalam basa nitrogen
terdapat basa primidin dan basa purin. Basa primidin terdapat timin dan sitosin
sedangkan dalam basa puring terdapat adenin dan guanine (Cormack,
1994).
· gula deoksiribosa
· basa nitrogen, yang terdiri dari
Sebuah
unit monomer DNA yang terdiri dari ketiga komponen tersebut dinamakan nukleotida, sehingga DNA tergolong sebagai polinukleotida.
Rantai DNA memiliki lebar 22-24 Å,
sementara panjang satu unit nukleotida 3,3 Å. Walaupun unit monomer ini
sangatlah kecil, DNA dapat memiliki jutaan nukleotida yang terangkai seperti
rantai. Misalnya, kromosom terbesar pada manusia terdiri atas 220 juta
nukleotida.
Rangka
utama untai DNA terdiri dari gugus fosfat dan gula yang berselang-seling. Gula pada
DNA adalah gula pentosa (berkarbon lima), yaitu 2-deoksiribosa. Dua gugus gula
terhubung dengan fosfat melalui ikatan
fosfodiester
antara atom karbon ketiga pada cincin satu gula dan atom karbon kelima pada
gula lainnya.
2.3.2. Struktur RNA
RNA
merupakan rantai tunggal polinukleotida. Setiap ribonukleotida terdiri dari
tiga gugus molekul, yaitu :
· 5 karbon
● Basa nitrogen yang
terdiri dari golongan purin (yang sama dengan DNA) dan golongan pirimidin yang
berbeda yaitu sitosin (C) dan Urasil (U)
● Gugus fosfat
2.4. Fungsi DNA dan RNA
Fungsi utama DNA adalah sebagai pembawa materi genetic atau
mengendalikan factor keturunan dan sintesis protein, hal ini yang menjadi dasar
bahwa DNA dapat dikatakan sebagai inti dasar kehidupan. Namun demikian fungsi
DNA sangat luas yaitu sebagai berikut:
1.
Membawa
materi genetika dari generasi ke generasi berikutnya
2.
Mengontrol
kehidupan secara langsung maupun tidak
3.
Sebagai
auto katalis atau penggandaan diri
4.
Sebagai
heterokatalis atau melakukan sintetis terhadap senyawa lain. Sedangkan fungsi
RNA tergantung dari macamnya, yaitu:
1. RNA d, menerima informasi genetik
dari DNA, prosesnya dinamakan transkripsi, berlangsung didalam inti sel.
2. RNA t, mengikat asam amino yang ada
di sitoplasma.
3. RNA t, mensintesa protein dengan
menggunakan bahan asam amino, proses ini berlangsung di ribosom dan hasil akhir
berupa polipeptida.
Pada sekelompok virus (misalnya bakteriofag), RNA merupakan
bahan genetik. Ia berfungsi sebagai penyimpan informasi genetik, sebagaimana
DNA pada organisme hidup lain. Ketika virus ini menyerang sel hidup, RNA yang
dibawanya masuk ke sitoplasma sel korban, yang kemudian ditranslasi oleh sel
inang untuk menghasilkan virus-virus baru.
Namun demikian, peran penting RNA terletak pada fungsinya
sebagai perantara antara DNA dan protein dalam proses ekspresi genetik karena
ini berlaku untuk semua organisme hidup. Dalam peran ini, RNA diproduksi
sebagai salinan kode urutan basa nitrogen DNA dalam proses transkripsi. Kode
urutan basa ini tersusun dalam bentuk 'triplet', tiga urutan basa N, yang
dikenal dengan nama kodon. Setiap kodon berelasi dengan satu asam amino (atau
kode untuk berhenti), monomer yang menyusun protein. Lihat ekspresi genetik
untuk keterangan lebih lanjut.
Penelitian mutakhir atas fungsi RNA menunjukkan bukti yang
mendukung atas teori 'dunia RNA', yang menyatakan bahwa pada awal proses
evolusi, RNA merupakan bahan genetik universal sebelum organisme hidup memakai
DNA.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dalam penulisan makalah
ini dapat ditarik kesimpulan bahwa fungsi utama DNA adalah sebagai pembawa materi genetic atau
mengendalikan factor keturunan, dan juga DNA memiliki fungsi yang sangat luas
yaitu membawa materi genetic dari generasi ke generasi, berperan dalam sintesis
protein, mengontrol kehidupan secara langsung maupun tidak, sebagai auto
katalis atau penggandaan diri dan juga sebagai heterokatalis atau melakukan
sintetis terhadap senyawa lain. Hal ini yang menjadi dasar bahwa DNA dikatakan
sebagai inti dasar kehidupan mahkluk hidup.
DAFTAR
PUSTAKA
Campbell,
N. A.; J. B. Reece and L. G. Mitchell. 2000. Biologi Edisi Kelima Jilid I. Penerbit Erlangga, Jakarta : 438 p.
Cormack,
H.David.1994. Struktur DNA dan Struktur
RNA. Binapura Aksara : Jakarta.
Junqueira,
L. Carlos, Jose Carneiro, Robert O. Kelley. 1998. DNA Pewarisan Sifat. edisi ke-8. Penerbit Buku Kedokteran EGC :
Jakarta.
Marianti,
Samadi dan Aditiya, 2006. Nukleus (Inti
Sel). Unnes : Semarang.
Sugiono.
2004. Asam Nukleat dan Sintesis Protein. Bahan kuliah,
Fakultas Biologi UNSOED
: Purwokerto.
Syamsuri,
Istamar, dkk. 2007. DNA Sebagai Inti
Dasar Kehidupan. Erlangga : Jakarta.
Winatasasmita
, Djamhur, 1986. Biologi Sel. Karanika
Jakarta Universitas : Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar