Tugas…!!!
ILMU TERNAK
UNGGAS
“Sistem
dan Anatomi Fisiologi Kulit dan Bulu Pada Unggas”
OLEH:
VINA
EKA PRASETIA NUR AULIA ANISA
L1A1 14 059
B
JURUSAN
PETERNAKAN FAKULTAS
PETERNAKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2016
A.
Sistem Anatomi Fisiologi Kulit Pada
Unggas.
Kulit
unggas tergolong tipis bila dibandingkan dengan kulit ruminansia yang relatif
tebal. Selain tipis, kulit unggas relatif kering karena tidak mempuyai kelnjar
keringat. Kulit unggas mudah dilipat / ditarik, pada permukaan luarnya tampak
tidak rata tetapi melipat-lipat sebagai tempat tumbuhnya bulu. Warna kulit
unggas berbeda-beda diantara jenis unggas, bahkan dalam satu jenis ungas
mempunyai warna yang berda-beda. Warna kulit terbentuk karena adanya pigmen.
Warna kuning pada cakar (shank) dan warna kulit dikarenakan adanya penimbunan
lemak atau pigmen lipokrom pada dermis dan tidak adanya pigmen melanin pada
dermis atau epidermis. Warna kuning tersebut dapat dibentuk melalui pemberian
pigmen karotenoid dalam pakan. Warna cakar pada bangsa ayam yang memiliki cakar
kuning dapat digunakan sebagai seleksi untuk memilih ayam produksi atau tidak.
Pada
umumnya Kulit unggas memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
Ø Tipis
Ø Kering
Ø Tidak mempunyai kelenjar keringat, namun memiliki
kelenjar minyak
Ø Mempunyai glandula uropygialis (preen gland)
Ø Yang terdapat pada dasar ekor disebelah dorsal
menghasilkan sekresi seperti minyak yang berguna untuk melicinkan
kulit-kulitnya dengan jalan menggosok-gosok dengan paruhnya, sehingga kulit
menjadi licin, mengkilap dan mempunyai sifat tahan air. (pada unggas air
glandula tersebut lebih subur).
Ø Mudah dilipat-lipat
Pengenalan Anatomi dan Struktur Kulit Unggas :
Kulit unggas itu lebih tipis dibanding kulit ruminansia dan
kulit umggas tergolong kering karena unggas
tidak mempunyai kelenjar keringat. Selain itu struktur kulit unggas juga
lentur dan bisa ditarik tarik .warna kulit pada unggas terbentuk karna adanya
pingmen warna kuning pada cakar (shak).
dan warna kulit dikarenakan adanya penimbunan lemak atau pigmen lipokrom pada
dermis dan tidak adanya pigmen melanin pada dermis atau epidermis. Warna kuning
tersebut dapat dibentuk melalui pemberian pigmen karotenoid dalam pakan. Warna
cakar pada bangsa ayam yang memiliki cakar kuning dapat digunakan sebagai
seleksi untuk memilih ayam produksi atau tidak.dan yang
terdapat pada dasar ekor disebelah dorsal menghasilkan sekresi seperti minyak
yang berguna untuk melicinkan kulit-kulitnya dengan jalan menggosok-gosok
dengan paruhnya, sehingga kulit menjadi licin, mengkilap dan mempunyai sifat
tahan air. (pada unggas air glandula tersebut lebih subur).
Kulit pada unggas merupakan organ
pelindung tubuh yang
memberikan perlindungan fisik terhadap organ-organ yang ada di bagian yang
lebih dalam. Fungsi kulit antara lain sebagai berikut.
1. Melindungi tubuh dari pengaruh
temperatur lingkungan, yaitu pangs
dan dingin.
2. Sebagai
perlindungan terhadap masuknya mikroorganisme secara langsung ke dalam tubuh. Hal ini dikarenakan di bawah kulit terdapat lapisan lemak yang mampu
mencegah masuknya mikroorganisme.
3. Sebagai reseptor untuk menerima
pengaruh rangsangan dari luar. Hal ini dikarenakan terdapat ujung-ujung syaraf pada kulit.
Kulit pada unggas relatif tipis dibandingkan dengan kulit pada mamalia. Karakteristik kulit pada unggas
ditandai dengan tidak adanya kelenjar keringat (glandula sebacea), kecuali
pada bagian atas ekor, terdapat kelenjar minyak yang disebut pygostyle atau preen gland (glandula uropygial). Kelenjar
tersebut terdiri dari sepasang kelenjar (bi-lobed), berbentuk alveolar
bercabang, tipe holocrin.
Kelenjar tersebut pada
ayam berukuran sebesar kacang kaprL sedangkan pada unggas air tumbuh
lebih besar. Sekret d kelenjar minyak ini mengandung safioniviable
lipz-: nonsaponifiable lipid, dan alkohol, tetapi tanpa kolestr Pada sel
sekretarinya kaya akan nonspecific esterase asam fosfatase. Minyak yang
dihasilkan oleh kelenjar disebarkan ke
seluruh tubuh. Caranya, kelenjar tersebut dipatuk dengan paruh atau
disebut preening (menyisir bul guna
meminyaki bulu supaya tidak basah terkena air. Min} ini terutama penting bagi unggas air. Namun, bagi
unggas yang lebih banyak hidup di darat hal tersebut tidak begi penting
peranannya. Pada itik, minyak yang dihasilkan memiliki bau dan rasa yang sangat
spesifik dan mengakib kan cita rasa karkas (daging) kurang disukai. Oleh karena
i pada saat prosesing unggas air, biasanya kelenjar ini dibua untuk
menghasilkan karkas yang baik.
Struktur kulit
Secara
histologic, kulit ayam terdiri dari dua lapi jaringan, yaitu epidermis dan dermis.
1. Epidermis (outerlayer) adalah
lapisan luar, merupa epitel dari kulit yang
Secara embrional berasal dari lapi ektodermal. Epidermis ini terdiri
dari epitel pipih barn lapis dan
ketebalannya tergantung pada letaknya pada tub Bulu, paruh, kuku, dan sisik merupakan perkembangan lapisan epidermis.
2. Dermis (innerlayer) merupakan
bagian utama dari yang terdiri atas jaringan ikat dan banyak mengand serabut kolagen. Secara embriologis, dermis ini
berasal messodermal. Perkembangan dermis ini memben jengger, cuping, dan pial.
B.
Sistem Anatomi Fisiologi Bulu Pada
Unggas.
Tubuh
unggas hampir seluruhnya tertutup oleh bulu. Bulu tersusun dari protein yang
disebut keratin. Bulu merupakanan pertumbuhan kearah luar epidermis yang
membentuk bulu penutup tubuh (Plumae).Bulu unggas merupakanan bagian
tubuh yang berfungsi sebagai pelindung tubuh dari luka atau infeksi karena
gesekan langsung dengan benda keras atau tajam. Sebagai isolator menjaga suhu
tubuh, sebagai sarana untuk terbang, secondary sex feather, secara praktis
dapat digunakan ntuk mendeteksi kondisi kesehatan unggas.
Pengenalan
Anatomi dan Struktur BuluUnggas
Bulu berasal
dari epidermis dan mirip dengan rambut pada manusia, berkembang dalam folikel.
Bulu dalam hal ini adalah bulu ayam. Bulu ayam hampir menutupi seluruh tubuh
kecuali paruh, balung, pial dan kaki.
Pada ayam dikenal tiga yakni :
a. Bulu bentuk (contour
feather) :
Bulu elar
(untuk terbang) Bulu ekor (mengatur keseimbangan waktu terbang / remics)
Remices primer
: tumbuh dari daerah karpal dua, tiga dan digit.
Remices
sekunder : tumbuh dari daerah sayap dan selebihnya.
b.
Bulu bawah
(plumae) : lebih kecil dan halus
c.
Bulu halus
(fitoplumae) : lebih halus dari plumae
Follikel bulu
ayam menembus kulit secara miring, tertanam dalam sampai subkutis disebabkan
karena bentuk bulu yang cukup besar.
Secara umum bagian bulu sebagai berikut :
a. Tangkai
Calamus : bersifat
tembus cahaya dan berongga berisi udara
Rachys : merupakanan
axis dari vekillum
- Sayap (Vexillum / vane) : berbentuk lamel yang langsing, tumbuh secara berpasangan dis : Barbs. Dari barbs tumbuh lamel berpasangan yang lebih halus dis : Barbules. Barbules yang keluar dari tiao barbs membentuk jalinan sehingga sayap cukup rapat dan elastis yang menguntungkan waktu terbang.
(Sumber : Materi Perkuliahan
Produksi Ternak Unggas oleh Ir. Hardi,MP)
Pengenalan
Anatomi dan Struktur Bulu Unggas :
Pada bulu unggas di bagian kepala.dada,sayap dan ekor itu
berbeda. Karena bulu pada kepada unggas itu cendrung tipis dan pendek di
bandingkan dengan bulu pada sayap unggas
yang panjang dan tebal karena bulu pada lokasi ini di gunakan untuk tebang
begitupun bulu pada ekor unggas yang meiliki struktur yang sangat tebal
dankeras dari pada bagian dada dan kepala. selain itu Bulu tersusun dari
protein yang disebut keratin. Bulu merupakanan pertumbuhan kearah luar
epidermis yang membentuk bulu penutup tubuh (Plumae).Bulu unggas yaitu
bagian tubuh yang berfungsi sebagai pelindung tubuh dari luka atau infeksi
karena gesekan langsung dengan benda keras atau tajam. Sebagai isolator menjaga
suhu tubuh, sebagai sarana untuk terbang, secondary sex feather, secara praktis
dapat digunakan ntuk mendeteksi kondisi kesehatan unggas.
Tubuh
ayam hampir seluruhnya tertutup oleh bulu. Hal ini menjadikannya berbeda dengan
jenis ternak vertebrate lainnya. Bulu
tersusun dari protein yang disebut keratin. Pada ayam dewasa, bulu mengalami pertumbuhan dan rontok secara
alami. Kemudian, bulu barn tumbuh kembali dalam suatu pole secara periodik
sekitar setahun sekali dibawah pengaruh hormonal. Proses rontok bulu di_ meluruh atau molting. Selama ayam betina
meng rontok bulu, produksi telur
berhenti.
Bulu merupakan pertumbuhan ke arah
luar dari dermis yang membentuk bulu
penutup tubuh (plumae). menetas, tubuh anak ayam tertutup bulu
kapas atau feather. Selanjutnya, bulu segera berganti dengan bulu lebih
keras, disebut bulu dewasa. Fungsi bulu bagi t unggas sebagai berikut.
1.
Sebagai
isolator, menjaga pangs tubuh.
2.
Melindungi
tubuh dari luka dan infeksi karena g langsung
dengan benda keras atau tajam.
3.
Sebagai sarana untuk terbang.
4.
Bertindak sebagai reseptor terhadap rangsangan dari I
5.
Sebagai perhiasan untuk memikat lawan j (secundary sex feather).
6.
Pada
pemanfaatan praktis dapat digunakan untuk deteksi kondisi kesehatan dan menduga
kema bertelur.
Bobot bulu mencapai 4,9% dari total
bobot tubu gantung umur, spesies, dan jenis
kelamin ternak Pada kebanyakan spesies
unggas, bulu tidak turn semua
permukaan kulit. Bulu tumbuh secara tera daerah tertentu yang disebut feather
tract atau pteryla dapat io pterylae,
yaitu kepala, sayap, leher, perut, paha, dada, kaki, punggung, dan ekor.
a.
Bagian-bagian bulu
Bulu tersusun dari suatu akar yang disebut calam tangkai panjang, quill atau shaft. Pada
tangkai, to rachis untuk menjadikan bulu tegak dan keras. merupakan lanjutan dari quill, selanjutnya ba
merupakan lanjutan dari barbs.
Sementara barbicel
merupakan
lanjutan dari barbulae. Seluruh bagian tersebut, kecuali quill, cenderung menghubungkan bagian bersama yang
datar. Hubungan tersebut tidak nyata pads dasar bulu. Konstruksinya yang tidak
jelas menjadikannya bentuk halus dan wring mengakibatkan perbedaan warns
dibandingkan jaringan utama.
b.
Pertumbuhan bulu
Saat telur
menetas, anak ayam hampir tidak memiliki bulu, kecuali di ekor dan sayap. Seluruh tubuhnya hanya tertutup
oleh bulu halus yang disebut bulu kapas atau down feather. Kemudian,
bulu halus tumbuh memanjang clan sebagian
partikelnya membentuk shaft. Beberapa hari kemudian, shaft muncul
dan terbentuk bulu. Sampai anak ayam berumur
4-5 minggu, seluruh tubuh telah penuh tertutup bulu. Bulu pertama akan rontok dan terjadi
pertumbuhan bulu dewasa sampai umur 8 minggu. Pertumbuhan bulu ketiga ini akan lengkap sampai ayam
menjelang dewasa kelamin. Bulu yang tumbuh ini merupakan plumae dewasa.
Bulu merupakan 4-8% bobot hidup,
variasinya berhubungan dengan umur dan
jenis kelamin. Ayam tua dan jantan memiliki persentase yang rendah.
c.
Bentuk bulu
Bentuk bulu dewasa dapat dibedakan
menjadi tiga tipe, yaitu plumae, plumulae, dan filoplumae.
1.
Plumae
(countour feathers) adalah bulu penutup tubuh paling guar. Terdiri dari empat bagian yang membedakannya dengan jelas, yaitu a) quill, b) rachis atau
shaft, c) fluff, dan d) web.
2.
Plumulae
adalah bulu yang terletak di bagian bawah bulu penutup tubuh, berbentuk halus dan memiliki rachis yang lebih
pendek.
3.
Filoplumae
adalah bulu halus yang terletak di seluruh permukaan tubuh.
Bulu tidak hanya bervariasi dalam
ukuran, tetapi jugs bentuknya dan berhubungan dengan jenis kelamin. Gonadal
hormone memainkan peranan penting dalam variasi jenis kelamin tersebut.
Pads ayam jantan, terdapat bulu yang khas berbentuk memanjang dengan lebar bulu
yang menyempit sebagai secundary sex feather, yaitu bulu leher (hacklefeather),
bulu pinggul (sidle fec ekor (sickle feather).feather), bulu
pinggul (sadle feather), dan bulu sabit pads ekor (sickle feather).
d.
Warna bulu
Ada beberapa warna bulu dan beberapa
pola warna pads bulu setiap ekor ayam. Pads
beberapa hal, ada perbedaan pads
warna tergantung pads lokasi bulu di tubuh. Warna bulu dan pola bulu adalah karakteristik genetis. Sifat
yang menurun ini telah dimanfaatkan oleh ilmuwan untuk membentuk ayam
yang warna bulunya disesuaikan dengan preferensi konsumen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar